Jalan Nasional Amblas, Diduga Minim Perawatan dan Perbaikan

Jalan Nasional Amblas, Diduga Minim Perawatan dan Perbaikan

--

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Amblasnya jalan Nasional bertempat di jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara (ARPN) Kelurahan Kelapa Tujuh Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), akibat adanya aliran air tempat berada di bawah jalan tersebut. 

Bahkan jalan rabat beton itu, diketahui di bangun pada 2009 lalu, atau tepatnya berusia 14 tahun. 

Minimnya perawatan dan perbaikan jalan Nasional di Kabupaten Lampura, membuat jalan di wilayah tersebut, mengalami kerusakan cukup parah dan nyaris melumpuhkan lalu lintas antar provinsi tersebut.

BACA JUGA:Pemkab Pesbar Mulai Laksanakan STQ ke-III

Pelaksana Jalan Negara (PJN) wilayah II Provinsi Lampung, Senin 6 Maret 2023 terpantau meninjau kerusakan Jalintengsum, Alamsyah RPN tepatnya samping dealer Toyota Kotabumi, 

Tim tersebut, dipimpin langsung Kepala PJN perwakilan Lampung Toto Suharto, dan pejabat pembuat komitmen (PPK) serta dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan  Ruang (DPUPR) Kabupaten Lampura.

Kunjungan tersebut, juga nampak Kapolres Lampura, AKBP Kurniawan Ismail didampingi Kasat Lantas Iptu Joni, meninjau kerusakan jalan yang semakin lama semakin memburuk.

BACA JUGA:Kakanwil Kemenag Lampung Buka PDWK di Pesbar

Pasalnya, amblasnya jalan tersebut memiliki kedalaman hingga 3-4 meter dan berdiameter hingga 6 meter, berpotensi semakin membesar hingga jalan dua jalur itu terancam akan lumpuh.

"Saya tidak mengira jalan ini begitu parah kerusakannya. Kalau seperti ini, tidak lama jalan Nasional ini akan terputus," ujar Toto  Suharto, ketika meninjau langsung kondisi jalan nasional terkini.

Dia menilai dibutuhkan proses perbaikkan ekstra dalam mengembalikan keadaan jalan baik seperti semula. 

BACA JUGA:Sepakat Tutup Tambak Udang Way Jambu, DPRD Pesbar Akan Panggil Semua Pihak

Selain lebar dan panjang, kerusakan juga dirasa cukup dalam. Hingga membutuhkan proses menyeluruh hingga dapat dilintasi kendaraan kembali.

"Kalau hasil yang kita lihat ini, perbaikkan dapat dilakukan secara 'temporarry atau permanen'. Tapi kalau dilihat begini, itu lebih kepada permanen," ujarnya.

Menurutnya, dibutuhkan penanganan serius atau maksimal dalam proses perbaikan jalan hingga dapat digunakan pada saat lebaran Idul Fitri kelak. 

BACA JUGA:Cuaca Cerah Dukung Semaraknya Penilaian EPP di Pekon Tiga Jaya dan Padang Tambak

Sebab, saat ini mau memasuki puasa, dan itu perlu diperhitungkan secara matang. Terlebih kondisi jalan yang cukup padat dan memasuki musim hujan.

"Kalau kita itung - itung, baik itu dengan rekan - rekan PPK maupun PPTK setidaknya hari H (lebaran) itu bisa oven living. Mohon bantu doanya kawan-kawan sekalian," terangnya.

Untuk perbaikkan kerusakan jalan jenis rigid beton yang berada di atas gorong - gorong itu, telah mengalami kerusakan parah hingga dijelaskannya perlu penanganan serius. Seperti tanah tergerus, bagian sisi - sisi (hook) yang rusak dan lainnya.

BACA JUGA:Ini Tiga Poin Ikrar yang Diucapkan Puluhan Siswa SMKN 1 Liwa

"Jelas maksimal penanganannya, kalau tidak mau rusak lagi. Disitu ada pergantian 'hook', juga penimbunan karena membuat lubang yang dalam," jelasnya.

Saat dimintai tanggapan mengenai pekerjaan rutin (pemeliharaan) terhadap Jalan Lintas Tengah Sumatera (negara) itu, dia tidak dapat menjelaskan secara pasti. Sebab, dengan keterbatasan anggaran, pemerintah harus lebih jeli melihat.

Dia mengklaim telah melakukan perbaikan - perbaikan kecil atau rutin di sana. 

BACA JUGA:150 Petani di Lambar akan Dapat Bantuan BPJS Ketenagakerjaan

Yang dilaksanakan dalam satu tahun 2 - 3 kali, namun diakuinya belum maksimal karena keterbatasan anggaran.

"Seperti pitching-pitching misalnya di spot-spot yang telah ditentukan, paling tidak itu 2 - 3 kali/tahunnya. Itu kita lakukan perbaikan, namun tadi di pusat juga anggarannya terbatas, jadi kalau kerusakannya ringan dan sedang mungkin lebih diprioritaskan di tempat lain," kata dia.

Ketika ditanya, minimnya  perbaikan dan pemeliharaan jalan di wilayah Kabupaten Lampura, pihaknya mengklaim telah maksimal.

BACA JUGA:Lambar akan Terima 13.214 Dosis Vaksin PMK

Minimalnya anggaran, kata dia, membuat jalan Nasional di sejumlah Kabupaten, khususnya di  di wilayah Lampura tidak dapat dicover semua.

"Kita maksimalkan untuk perbaikan yang sifatnya prioritas. Seperti jalan yang ditinjau ini, memang sudah sepantasnya ada perbaikan menyeluruh," tegasnya.

Sementara, Kepada Dinas PUPR Lampura Kadarsyah, mengaku telah mengusulkan empat ruas jalan Nasional yang memiliki prioritas harus ada perbaikan di tahun 2023 ini.

BACA JUGA:Persoalan Lahan Perkebunan Sawit, Camat Minta Warga Tetap Jaga Kondusifitas

Mengingat kondisi tersebut, sudah sangat parah dan tidak dapat ditunda lagi perbaikannya.

"Bisa dilihat sendiri, terdapat empat titik jalan Nasional kita yang harus ada perbaikan. Salah satunya jalan yang saat ini ditinjau," terangnya.

Untuk itu, pihaknya menghimbau agar pengguna jalan terlebih kepada truk tronton yang memiliki over kapasitas dilarang melintas. Untuk jalan Nasional kita, pihaknya menentukan tonase dari maksimal 16 tone.

BACA JUGA:Gubernur Arinal Buka Rakor TIMPORA Tingkat Provinsi Lampung

"Jika lebih dari itu, saya yakin jalan akan hancur yang membuat terputusnya ekonomi di wilayah kabupaten Lampura," tegas Ajho Kadarsyah, yang ikut meninjau lokasi jalan rusak.

Diketahui, jalan atau gorong-gorong berada di bawah Jalintengsum itu sendiri telah dibangun sejak 2009, atau 14 tahun silam. Hingga kini belum pernah diperbaiki, ataupun rutinnya. 

Sehingga menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat, apalagi itu merupakan akses utama yang dilewati ribuan kendaraan dengan berbagai jenis.

BACA JUGA:Bawa Sajam, Satreskrim Polresta Bandar Lampung Amankan 1 Remaja Anggota Tubruk 99

"Itu yang jadi pertanyaan, dimana anggaran rutinnya. Kok baru saat ini, itupun baru aja diperbaiki. Padahal ini anggarannya setiap tahun ada, dikemanakan itu semua," tambah salah seorang warga Andi Wijaya (45) yang tidak sengaja melintas di jalan itu.

Pihaknya berharap pemerintah dapat lebih tegas, khususnya terhadap pelaksana di lapangan. 

Sebab, masyarakatlah yang paling merasakan dampaknya, seperti saat ini cukup sulit melakukan aktivitas di jalan. 

BACA JUGA:Perbaikan Jalan Simpang Randu-Seputih Surabaya Lamteng Prioritas Pemprov Lampung Tahun Ini

Karena harus memutar arah, padahal sebelumnya dapat langsung sampai.

"Jika sudah ada anggaran untuk segera diperbaiki. Kalau bisa pihak rekanannya harus bekerja profesional dong. Jangan sudah di bangun, baru berumur hitungan bulan, jalan rusak lagi. Ini kan jelas merugikan masyarakat Kabupaten Lampura," pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: