Bustami Zainudin: Polisi Digaji Negara, Bukan Alat Pengamanan Perusahaan Swasta

Bustami Zainudin: Polisi Digaji Negara, Bukan Alat Pengamanan Perusahaan Swasta

--

BACA JUGA:Mat Patoni Apresiasi Peran Mahasiswa KKN Unila di Kecamatan Pagardewa

"Kami akan turun dan segera mengupayakan perdamaian antara pihak masyarakat dengan PT AKG, agar keadaan kondusif seperti semula serta meminta agar oknum polisi yang melakukan kelalaian agar bertanggung jawab dan segera diproses hukum," pungkas Bustami.

Ratusan massa yang tidak diketahui asalnya membakar mess PT AKG Bahuga pada Senin (30/1) dini hari.

Aksi itu diduga dipicu kasus penembakan Anggota Polisi penjaga PT AKG yang menewaskan Ansori (30) warga Kampung Bumi Agung Kecamatan Bahuga Way Kanan.

“Saya tidak tahu persis informasinya, Ansori ditemukan sudah meninggal dunia dalam mobil di pinggir jalan yang menabrak pohon kelapa sawit, warga juga menemukan kalau Ansori diduga ditembak dengan 2 peluru sesuai dengan selongsong yang mereka temukan di dalam mobil yang diduga ditembak dari jarak dekat, oleh oknum yang katanya brimob yang berjaga di PT AKG,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

BACA JUGA:Resmikan Gedung Mapolres Pringsewu, Kapolda Lampung : Optimalkan Pelayanan MasyarakatBACA JUGA:Roys Mahkota

“Infonya, Ansori ditengarai mencuri buah sawit di PT AKG, tetapi kok ya mahal harga buah sawit ya dari nyawa manusia,” imbuhnya.

Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna membenarkan kejadian tersebut, dan menyatakan pelaku penembakan tersebut bukan anggota Brimob melainkan Anggota Dit Samapta Polda Lampung.

“Sekarang pelaku sudah di Polda dan diperiksa Div Propam,” kata Teddy singkat. 

Lebih jauh Teddy menyatakan, pasca aksi pembakaran mess PT AKG tersebut, Polres Way Kanan Bersama Polda Lampung sudah melakukan pengamanan dan Penanganan Jaga Kondusifitas

BACA JUGA:Hadiah Kode Redeem FF Hari Ini Selasa 31 Januari 2023, Segera Klaim 250 Diamond Free Fire Gratis Buat Survivor

Dirinya memastikan kondisi di Kampung Bumi Agung Kecamatan Bahuga Kabupaten Way Kanan, telah kondusif. 

“Saat ini kondisi sudah kondusif, warga sudah bubar sejak semalam," imbuh Teddy.

Dalam aksi pembakaran yang terjadi pada hari Senin 30 Januari 2023 sekitar pukul 01.00 WIB tersebut, sekitar 300 orang bertindak anarkis dengan membakar sejumlah fasilitas perusahaan seluas 1 hektar terbuat dari tembok berisi pupuk, solar, dan peralatan milik perusahaan yang semuanya habis terbakar.

Selain bangunan, massa juga membakar kendaraan berupa 5 unit traktor, 4 unit motor, dan 1 unit mobil truck dengan jumlah kerugian ditaksir sekitar 3 miliar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: