Puskesmas Buaynyerupa Raih Penghargaan Pencapaian KBK Tertinggi di Lambar

Puskesmas Buaynyerupa Raih Penghargaan Pencapaian KBK Tertinggi di Lambar

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – UPT Puskesmas Buaynyerupa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat mendapat penghargaan atas pencapaian Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) 100% terbanyak pertama di Kabupaten Lampung Barat. 

Penghargaan diserahkan oleh kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) cabang Kotabumi Kotabumi Idham Kholid dan Kadinkes Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., dan diterima langsung oleh kepala Puskesmas Buayerupa Metty Syilviani di aula Dinkes setempat, Rabu (7/12/2022).

Kapuskes Buaynyerupa Metty Syilviani mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh pihak BPJS Kotabumi serta pendampingan dan pembinaan yang terus dilakukan Pemkab Lambar dalam hal ini Dinas Kesehatan.  

“Selain itu penghargaan ini tentunya merupakan pencapaian atas jerih payah kami bersama seluruh jajaran staf Puskesmas Buaynyerupa yang mana sesuai slogan kami ‘Ketti Munyai Sekam Senang’ Slogan ini adalah implementasi dari upaya pelayanan kami kepada masyarakat,” ungkapnya.

BACA JUGA:Jelang Libur Nataru, Stok Pangan di Lambar Aman

Disisi lain ia berharap agar dengan pencapaian ini juga lantas tidak membuat sombong akan tetapi bagaimana upaya untuk mempertahankan dengan terus meningkatkan pelayanan.

“Penghargaan tentu menjadi motivasi untuk terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat, terimakasih salam sehat dari kami. ‘Sehat bersama Puskesmas Buaynyerupa’,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, penilaian terhadap Puskesmas melalui KBK dilihat berdasarkan pencapaian indikator yang meliputi beberapa aspek. 

Pertama adalah angka kontak yang merupakan indikator untuk mengetahui tingkat aksesibilitas dan pemanfaatan pelayanan primer di Puskesmas oleh peserta berdasarkan jumlah peserta JKN (per nomor identitas peserta).

BACA JUGA:Pembangunan Gedung SMAN 1 Waytenong Ditarget Selesai Desember

Kemudian, Indikator kedua adalah Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik untuk mengetahui kualitas pelayanan di Puskesmas, sehingga sistem rujukan terselenggara sesuai indikasi medis dan kompetensi Puskesmas.

Selanjutnya ketiga adalah Rasio Peserta Prolanis (program pengelolaan penyakit kronis) rutin berkunjung ke Puskesmas, yang merupakan indikator untuk mengetahui kesinambungan pelayanan penyakit kronis yang disepakati oleh BPJS Kesehatan dan Puskesmas terhadap peserta Prolanis.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: