Antar Warga Sakit Dengan Ditandu, Masyarakat di Wilayah Terisolir Kembali Telan Pil Pahit

Antar Warga Sakit Dengan Ditandu, Masyarakat di Wilayah Terisolir Kembali Telan Pil Pahit

Warga Pekon Way haru harus ditandu sejauh 15 kilometer hingga ke Puskesmas Bengkunatbelimbing--

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Masyarakat di wilayah terisolir yakni Pekon Way Haru, Siring Gading, Bandar Dalam, dan Way Tiyas, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali menelan pil pahit. 

Pasalnya, masyarakat masih kesulitan mendapat pelayanan kesehatan terutama saat hendak ke Puskesmas dan Rumah Sakit, karena akses transportasi di wilayah itu masih sangat sulit.

Bahkan, tidak sedikit warga sakit yang hendak dibawa ke Puskesmas dan Rumah Sakit harus ditandu menggunakan kain sarung dan bambu. Hal itu mengingat akses menuju wilayah terisolir tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.

Peratin Pekon Way Haru, Dian Setiawan, mengaku sebelumnya ada salah satu warga di wilayah terisolir asal Pekon Siring Gading, atas nama Hadi Taryono, yang mengalami sakit dan hendak dibawa ke Puskesmas dan Rumah Sakit harus ditandu beramai-ramai, karena akses jalan di wilayah itu  tidak dapat dilalui kendaraan. Bahkan, untuk jalan kaki pun cukup kesulitan.

BACA JUGA:Selain Jalan, Pemprov Bakal Bangun Drainase di Jalur Penghubung Talangpadang-Gedungsurian

“Salah satu warga asal Pekon Siring Gading itu membutuhkan penangan medis, sehingga harus segera dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit,” katanya, Jumat (26/8).

Ditambahkannya, dalam perjalanan warga itu digotong menggunakan tandu oleh masyarakat secara bergantian, dengan perjalanan sekitar 15 kilometer hingga ke Puskesmas Bengkunatbelimbing. 

Saat itu selain sempat dibawa ke Puskesmas Bengkunatbelimbing untuk mendapat perawatan, warga itu dirujuk ke Rumah Sakit di Kabupaten Pringsewu, karena harus menjalani tindakan medis yang lebih intensif.

“Tapi, saat di rawat di Rumah Sakit di Pringsewu itu, Kamis (25/8) petang kemarin warga itu meninggal dunia,” katanya.

BACA JUGA:BRI Laksanakan Kegiatan CSR di Kampung Bandar Dalam

Dijelaskannya, dalam perjalanan pulang untuk kembali ke rumah duka di Pekon Siring Gading, hari ini jenazah terpaksa harus dibawa menggunakan perahu jukung melalui pelabuhan Kotajawa. 

Karena jika melintasi jalan darat itu sangat sulit, mengingat kondisi jalan becek dan berlumpur, serta cukup licin.

“Dengan adanya kejadian itu kita berharap agar Pemerintah memperhatikan nasib ribuan warga di Pekon terisolir ini, salah satu yang menjadi harapan besar warga yakni dibangunnya akses jalan menuju wilayah terisolir ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Bengkunatbelimbing, Septono, S.K.M, M.M., membenarkan jika sebelumnya ada warga Pekon Siring Gading yang ditandu dari wilayah Pekonnya untuk berobat keluar pekonnya itu sempat menjalani perawatan di Puskesmas Bengkunatbelimbing. 

Karena penyakit yang dideritanya itu harus mendapat penanganan yang lebih intens lagi, maka pasien dirujuk ke Rumah Sakit di Pringsewu.

 

“Warga itu memiliki riwayat penyakit komplikasi jantung, paru-paru, bahkan ada suspect penyakit tumor. Karena itu harus segera dibawa ke Rumah Sakit,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: