Sempat Terjatuh, Warga Way Haru Ditandu Berjam-jam Menuju Puskesmas

Sempat Terjatuh, Warga Way Haru Ditandu Berjam-jam Menuju Puskesmas

Warga dari pekon terisolir harus ditandu berjam-jam menuju puskesmas terdekat--

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Masyarakat diempat Pekon terisolir yakni Pekon Way Haru, Way Tiyas, Siring Gading, dan Bandar Dalam, Kecamatan Bangkunat, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) hingga kini masih kesulitan untuk mendapat pelayanan kesehatan. 

Mengingat kondisi akses jalan yang sulit, membuat warga harus pasrah dengan kondisi tersebut.

Peratin Way Haru, Dian Setiawan, mengatakan, sejak dahulu sampai sekarang kondisi akses jalan yang ada itu masih sulit dilalui kendaraan roda dua. 

Bahkan, untuk berjalan pun kerap terkendala, apalagi jika musim penghujan kondisi jalan licin dan berlumpur. 

BACA JUGA:Direktur Utama PT Pos Indonesia Persero Beri Piagam Karya Jasa ke Kapolresta Bandarlampung

Sehingga, jika ada warga yang sakit untuk dibawa ke Puskesmas itu tidak ada alternatif lain kecuali harus ditandu dengan peralatan seadanya yakni dengan sebatang bambu dan kain sarung.

"Bahkan, belum lama ini salah satu warga kita yakni Satinah (42) yang merupakan warga Atar Siku, Pekon Way Haru itu harus ditandu untuk mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Bengkunat Belimbing, karena mengalami sakit tipes, setelah sebelumnya sempat mengalami keguguran," katanya, Selasa (4/10).

Dijelaskannya, dalam perjalanan menuju Puskesmas dengan jarak tempuh sekitar 18 Kilometer, selama empat jam lebih berjalan kaki untuk menandu warga yang sakit secara bergotong royong itu sempat terjadi tragedi, beruntung tidak berdampak terhadap kondisi warga yang sakit tersebut.

"Iya sedih mas, karena kondisi jalan yang licin, warga yang menandu itu sempat terpeleset dan warga kita yang sedang sakit itu juga terjatuh," ujarnya.

BACA JUGA:Belum Jera, Pria Paruh Baya Ini Ditangkap Polisi Lagi Gegara Pamerkan Kemaluannya

Lanjutnya, kondisi itu jelas sangat miris dan pihaknya selaku Peratin di Pekon setempat itu pun tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi akses jalan tersebut, dan hanya berharap akses jalan yang melintasi kawasan hutan TNBBS itu bisa dibangun. 

Sehingga tidak lagi menyulitkan masyarakat di wilayah terpencil tersebut. Mengenai kondisi akses jalan yang sulit itu memang menjadi kendala bagi masyarakat di wilayah terpencil ini.

"Kami juga bingung mau mengadu dengan siapa lagi agar akses jalan menuju wilayah ini bisa dibangun, karena ribuan nyawa di empat Pekon itu bergantung dengan kondisi akses jalan tersebut yang diharapkan bisa dibangun Pemerintah," katanya.

Menurutnya, sejak Januari hingga kini sudah belasan warga di wilayah terpencil ini yang digotong atau ditandu ketika hendak mendapatkan pelayanan kesehatan dalam hal ini penanganan medis baik ke Puskesmas maupun rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: