HUT KRL Ke-4, DLH Gelar Webinar Peningkatan Kapasitas SDM KRL

HUT KRL Ke-4, DLH Gelar Webinar Peningkatan Kapasitas SDM KRL

Medialampung.co.id - Dalam rangka hari ulang tahun (HUT) Kebun Raya Liwa (KRL) ke-4, Pemkab Lambar dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Webinar Peningkatan Kapasitas SDM KRL melalui zoom meeting, Senin (6/12).

Kegiatan webinar yang dibuka secara resmi oleh Kepala DLH Lambar Ir. Ansari menghadirkan narasumber Dra. Esti Munawaroh (Ahli Peneliti Utama dan Pendamping Kebun Raya Liwa), Suhendar, S.P., M.Si (Perencana Ahli Muda Kebun Raya Bogor/ Pendamping Kebun Raya Liwa), Saniyatun Mar’atus Solihah, S.Si (Ahli Botani dan Seniman Botani Kebun Raya Bogor). Serta dihadiri dari Wildlife Conservation Society (WCS) Arimbi dan jajaran, Kepala UPTD Kebun Raya Liwa beserta seluruh staf, dan peserta webinar.

Dalam sambutannya, Kepala DLH Ansari mengungkapkan, sejarah perjalan perencanaan pembangunan KRL merupakan sejarah yang panjang. Inisiasi pembangunan KRL dicetuskan pada tahun 2003 dan pada tahun 2005 pertama dilaksanakan penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerjasama tentang pembangunan dan pengelolaan KRL antara Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 

Lanjut Ansari, dalam rentang waktu tahun 2005 hingga tahun 2015 Pemkab Lambar dan LIPI melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya yaitu penentuan Lokasi Kebun Raya Liwa, Penyusunan Masterplan, Eksplorasi bersama koleksi Kebun Raya Liwa.

“Masa-masa perencanaan dan pembangunan Kebun Raya Liwa antara tahun 2003 -2015 merupakan masa-masa yang sangat penuh dengan perjuangan, dimana kurun waktu tersebut menjadi titik penentu keberlanjutan dan lahirnya Kebun Raya Liwa yang dilaunching pada tanggal 5 Desember 2017,” tegas Ansari.

Lanjut dia, empat tahun sudah umur KRL pada saat ini, tentunya ini merupakan umur yang masih sangat muda jika dibandingkan dengan umur Kebun Raya Bogor yang pada saat ini sudah berumur lebih dari 2 abad. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 93 tahun 2011 tentang Kebun Raya. Kebun Raya Liwa melaksanakan lima Fungsi yaitu Konservasi, Penelitian, Pendidikan Lingkungan, Pariwisata dan Jasa Lingkungan. Kelima fungsi tersebut sudah berjalan dan dilaksanakan di Kebun Raya Liwa. 

Menurut Ansari, dari tahun ke tahun koleksi Kebun Raya Liwa terus bertambah melalui kegiatan eksplorasi bersama maupun eksplorasi mandiri begitu juga dengan melaksanakan kegiatan penelitian. Dengan ditandatanganinya PKS dengan Fakultas MIPA Universitas Lampung pada tahun 2019 dan diperpanjang pada tahun 2021, sampai dengan saat ini sudah lebih dari 100 mahasiswa Jurusan Biologi Unila yang melaksanakan Magang dan penelitian di KRL. “Dari Kegiatan tersebut sudah dua buku yang dilahirkan yaitu Identifikasi Penyakan Anggrek di Kebun Raya Liwa dan buku Identifikasi Anggrek Alam di Kebun Raya Liwa,” bebernya.

Seraya menambahkan, kiprah perjalanan Kebun Raya Liwa masih sangatlah panjang untuk itu masih sangat diperlukan dukungan berbagai pihak, khususnya LIPI/ BRIN, Kementerian PUPR dan seluruh lapisan masyarakat sehingga kedepannya Kebun Raya Liwa bisa terus berkembang dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi utama kebun Raya Liwa dengan baik.

“Kami mengucapkan rasa terimakasih kepada LIPI/ BRIN, Kementerian PUPR yang terus mendukung dan mengawal perkembangan Kebun Raya Liwa. Kepada seluruh peserta webinar khususnya staf UPTD Kebun Raya Liwa saya sampaikan selamat Memperingati HUT KRL ke-4 dan bisa mengikuti Webinar ini dengan baik,” pesannya.

Sementara nara sumber Saniyatun Mar’atus Solihah, S.Si (Ahli Botani dan Seniman Botani Kebun Raya Bogor) dalam pemaparannya antara lain menyampaikan Seni Botani adalah genre seni yang memadukan kajian botani (sains) dan senirupa (seni) → melukiskan secara realis apa yang diamati.

Kata dia, tujuan seni botani untuk mengenal (identifikasi), analisis dan klasifikasi tumbuhan , sedangkan pengguna seni botani yaitu seni botani diperlukan oleh ilmuwan botani, kolektor tumbuhan, pecinta alam, perancang (desainer) seni terapan, pendidik (guru, dosen, penggiat edukasi, dan lain lain), serta akademisi (peneliti, praktisi, dan lain lain). “Peran seni botani dalam identifikasi flora yaitu pendeskripsi, pendukung, dan pembanding,” ungkap Saniyatun. (lus/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: