Realisasi Program BIAN di Lambar Capai 87,78 Persen

Realisasi Program BIAN di Lambar Capai 87,78 Persen

Sekretaris Dinas Kesehatan Lambar Cahyani Susilawati, S.K.M, M.Kes--

Medialampung.co.id - Realisasi program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kabupaten Lambar telah mencapai 87,78 persen.

 

Sekretaris Dinas Kesehatan Cahyani Susilawati, S.K.M, M.Kes, mengungkapkan, pertanggal 14 Juni 2022, total capaian realisasi program BIAN di Kabupaten Lambar sudah mencapai lebih dari setengah dari target sasaran. 

 

“Realisasinya telah mencapai 87,78 persen atau 45.671 jiwa dari target 55.343 jiwa dan kita berkomitmen untuk mencapai target yang ditetapkan oleh provinsi,” ujar Cahyani didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ira Permata Sari, S.Farm.Apt di Ruang Kerjanya, Rabu (15/6).

 

Disebutkan, program BIAN ada dua kegiatan yaitu imunisasi tambahan campak rubella pada sasaran usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 12 tahun, serta imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi OPV, IPV dan DPT-HB-HIB untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan.

 

Lanjut dia, sasaran imunisasi campak rubella adalah anak usia 9 bulan hingga 12 tahun sebanyak 52.027 jiwa sedangkan sasaran imunisasi Kejar sebanyak 3.316 jiwa. 

 

“Sudah hampir mencapai 100 persen dan ini akan kami terus lakukan baik di tingkat posyandu, puskesmas maupun rumah sakit,” tegasnya kegiatan imunisasi ini ditargetkan bulan Juni telah selesai. 

 

Karena itu dirinya berharap kepada seluruh masyarakat agar mendukung program nasional ini dengan memberikan kesempatan kepada anak usia 9 bulan sampai dengan usia 12 untuk menerima imunisasi tambahan campak rubella dan pemberian satu atau lebih jenis imunisasi OPV, IPV dan DPT-HB-HIB untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan.

 

Untuk mencapai target sasaran tersebut, lanjut Cahyani, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh Puskesmas di Kabupaten Lambar.

 

“Untuk tingkat sekolah sudah selesai dilaksanakan imunisasi,” akunya.

 

Selain di sekolah, kata Cahyani, pelayanan ini juga dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan baik di Puskesmas, Rumah Sakit, Puskesmas Pembantu, Pos Pelayanan Imunisasi, pos pelayanan di sekolah, satuan pendidikan maupun pesantren dan pos pelayanan komunitas (posyandu, lapangan, mobil puskesmas keliling dan pasar) serta kegiatan lainnya yang mengumpulkan orang banyak sehingga semua sasaran dapat di vaksin dan target tercapai. 

 

Masih kata dia, program nasional ini diluncurkan untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dengan tujuan menghentikan transmisi virus campak dan rubella setempat (indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubella/crs pada tahun 2026 dari Searo.

 

"Selain itu bertujuan mempertahankan Indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026 serta mengendalikan penyakit Difteri dan Pertusis. BIAN juga merupakan momen penting untuk melindungi anak-anak terhadap campak, rubella, polio, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B dan lain-lain, " tandasnya. (lus/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: