Runtuhnya Kekuasaan Majapahit: Dari Perang Saudara hingga Krisis Ekonomi
Fakta Lengkap Keruntuhan Majapahit-Ilustrasi Gemini AI-
BACA JUGA:Museum Batiwakkal: Menyelami Sejarah Kesultanan Gunung Tabur di Berau
6. Konflik Internal Berkepanjangan
Setelah masa Wikramawardhana, konflik internal tidak mereda. Sebaliknya, perebutan takhta semakin sering terjadi.
Beberapa tokoh seperti Suhita, Kertawijaya, Bhre Pamotan, Hyang Purwawisesa, Singawardhana, hingga Kertabhumi memerintah dalam suasana penuh ketidakpastian dan perebutan kekuasaan.
Majapahit perlahan kehilangan arah seperti kapal besar tanpa nahkoda. Energi kerajaan habis untuk menyelesaikan konflik internal, sementara upaya pembangunan atau pemulihan kondisi tidak mendapatkan perhatian yang cukup.
BACA JUGA:Kickboxing: Olahraga Bela Diri Modern dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh dan Mental
7. Tekanan dari Kekuatan Luar
Tekanan eksternal juga memperburuk situasi. Pada masa itu, Dinasti Ming dari Tiongkok semakin menguat dan memengaruhi politik serta hubungan perdagangan di Asia Tenggara.
Selain itu, kerajaan-kerajaan baru di Nusantara mulai berkembang dan mengambil alih posisi Majapahit dalam perdagangan maritim.
Beberapa daerah bawahan melihat lebih banyak keuntungan dengan bekerja sama dengan kekuatan baru daripada tetap tunduk pada Majapahit.
BACA JUGA:Polwan Polresta Bandar Lampung Gelar Aksi Sosial Berbagi Makanan Gratis
8. Raja-Raja Akhir Majapahit dan Runtuhnya Kerajaan
Memasuki abad ke-15 hingga awal abad ke-16, Majapahit diperintah oleh sejumlah raja dengan masa kekuasaan yang relatif singkat.
Setelah Sri Kertawijaya, muncul nama-nama seperti Bhre Pamotan pada 1451 hingga 1453, Hyang Purwawisesa pada 1456 hingga 1466, Singawardhana pada 1468 hingga 1474, Kertabhumi pada 1474 hingga 1478, Njoo Lay Wa pada 1478 hingga 1486, serta Girindrawardhana atau Dyah Ranawijaya pada 1486 hingga 1527.
Pada masa inilah Majapahit semakin melemah. Perpecahan internal, hilangnya loyalitas daerah bawahan, serta tekanan eksternal membuat kerajaan tidak mampu mempertahankan kekuasaannya hingga akhirnya runtuh dan menghilang dari peta politik Nusantara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





