Jejak Zaman: Sains di Balik Kehebatan Candi Borobudur

Jejak Zaman: Sains di Balik Kehebatan Candi Borobudur

Borobudur bukan sekadar situs wisata atau peninggalan sejarah--

BACA JUGA:Waktu Bisa Melambat? Begini Penjelasan Relativitas Einstein Secara Sederhana

Jumlah stupa di bagian puncak pun bukan sembarangan: 72 stupa kecil mengelilingi satu stupa utama, melambangkan kesatuan dalam keberagaman.

Para peneliti arkeoastronomi juga menemukan bahwa arah dan posisi Borobudur sejajar dengan Gunung Merapi dan Gunung Sumbing, dua titik sakral dalam kosmologi Jawa kuno.

Ini menunjukkan bahwa para perancangnya memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu astronomi dan orientasi geografis.

Penggunaan batu andesit menjadi bukti kecerdikan teknologi zaman itu. Batu jenis ini dipilih karena memiliki kekuatan tinggi dan tahan terhadap cuaca ekstrem.

BACA JUGA:Menguak Misteri Tembok Besar China: Jejak Peradaban yang Menantang Waktu

Yang menarik, sumber batu-batu tersebut berasal dari sungai di sekitar lokasi, dan diperkirakan diangkut dengan sistem transportasi air dan rel bambu. 

Batu-batu kemudian dipahat dengan detail luar biasa, menggambarkan 1.460 panel relief dan 504 arca Buddha.

Para pemahat tidak hanya seniman, tetapi juga insinyur yang memahami konsep optik dan proporsi tiga dimensi untuk menghasilkan relief yang tetap jelas meski dilihat dari sudut berbeda.

Banyak ahli percaya bahwa Borobudur juga berfungsi sebagai observatorium astronomi kuno.

BACA JUGA:Peradaban yang Hilang: Misteri Teknologi Majapahit yang Masih Belum Terpecahkan

Posisi candi terhadap matahari terbit dan terbenam pada saat titik balik matahari (solstis) menunjukkan adanya pengetahuan astronomi tingkat tinggi.

Ritual-ritual keagamaan kemungkinan besar dilakukan dengan mengikuti pergerakan benda langit, menegaskan keterkaitan antara spiritualitas dan ilmu pengetahuan pada masa itu.

Hingga kini, Candi Borobudur terus menjadi sumber inspirasi penelitian lintas disiplin: dari arkeologi, geologi, hingga fisika struktur.

Kombinasi seni, agama, dan sains di dalamnya menunjukkan bahwa nenek moyang Nusantara adalah peradaban yang maju dalam berpikir logis dan spiritual.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: