Detoks Wajah dari Merkuri: Panduan Lengkap untuk Menjaga Kesehatan Kulit
Detoks wajah dari merkuri tidak hanya penting untuk kesehatan kulit, tetapi juga untuk mencegah kerusakan organ vital dan komplikasi serius lainnya. - Foto: Freepik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Merkuri atau air raksa merupakan logam berat yang sangat berbahaya dan masih sering ditemukan dalam sejumlah produk kosmetik ilegal, khususnya krim pemutih wajah.
Tanpa disadari, penggunaan produk berbahan merkuri dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan serius pada kulit hingga organ tubuh bagian dalam.
Inilah alasan mengapa detoksifikasi wajah dari paparan merkuri sangat penting dilakukan untuk memulihkan kesehatan kulit dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Merkuri dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit, terutama ketika digunakan dalam bentuk krim atau lotion.
BACA JUGA:Dipecat dan Balas Dendam, Eks Karyawan Hapus 180 Server Virtual NCS, Rugikan Rp 15 Miliar
Dalam dunia kosmetik, merkuri dikenal karena kemampuannya menghambat produksi melanin sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat.
Namun efek ini datang dengan risiko besar. Di antaranya adalah kerusakan kulit seperti kemerahan, pengelupasan, gatal, hingga jerawat yang meradang secara kronis.
Dalam beberapa kasus, paparan merkuri dapat menyebabkan mati rasa pada tangan dan wajah akibat kerusakan saraf, bahkan gangguan pada sistem saraf pusat yang dapat merusak fungsi otak.
Jika terus digunakan, risiko jangka panjangnya termasuk kanker kulit dan komplikasi serius pada kehamilan seperti gangguan pertumbuhan janin.
BACA JUGA:Parangtritis: Antara Keindahan dan Legenda
Karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia secara tegas melarang penggunaan merkuri dalam produk kosmetik.
Langkah pertama untuk melakukan detoks wajah dari merkuri adalah menghentikan seluruh penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan berbahaya tersebut.
Jika Anda ragu apakah produk yang digunakan mengandung merkuri, periksa daftar komposisinya dan hindari bahan seperti mercury, mercuric chloride, calomel, mercurio, atau mercurous chloride.
Simpan produk tersebut dalam wadah tertutup dan buang ke tempat pembuangan limbah bahan beracun sesuai petunjuk dari pemerintah. Gantilah dengan produk kosmetik yang telah memiliki izin BPOM dan teruji keamanannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




