Dipecat dan Balas Dendam, Eks Karyawan Hapus 180 Server Virtual NCS, Rugikan Rp 15 Miliar

Dipecat dan Balas Dendam, Eks Karyawan Hapus 180 Server Virtual NCS, Rugikan Rp 15 Miliar

Aksi ilegal eks pegawai lumpuhkan sistem NCS dan rugikan secara finansial-Ilustrasi: Canva@Budi Setiawan-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Seorang pemuda asal India melakukan aksi balas dendam digital yang menggegerkan dunia teknologi. 

Dengan rasa kesal dan kecewa setelah diberhentikan dari pekerjaannya, ia menyusup ke dalam sistem internal perusahaan lamanya dan menghapus ratusan server virtual

Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian besar yang ditaksir mencapai Rp 15 miliar.

Aksi ini dilakukan oleh pria bernama Kandula, yang sebelumnya bekerja di NCS, sebuah perusahaan penyedia layanan informasi, komunikasi, dan teknologi. 

BACA JUGA:Parangtritis: Antara Keindahan dan Legenda

Ia sempat menjadi bagian dari tim pengelola sistem komputer jaminan kualitas (QA) di perusahaan tersebut, yang bertugas menguji berbagai perangkat lunak dan program baru sebelum diluncurkan secara resmi. 

Sistem QA itu mencakup sekitar 180 server virtual yang berfungsi sebagai lingkungan pengujian mandiri dan tidak menyimpan data sensitif.

Kontrak kerja Kandula dihentikan pada Oktober 2022 karena evaluasi kinerja yang dianggap kurang memuaskan. Ia resmi berhenti bekerja pada 16 November 2022. 

Keputusan pemutusan hubungan kerja ini membuat Kandula terpukul. Ia merasa telah memberikan kontribusi maksimal dan sulit menerima kenyataan bahwa harus kembali ke India tanpa pekerjaan baru.

BACA JUGA:Rupiah Akhirnya Bangkit, Menang Tipis dari Dolar AS Pekan Ini

Namun, kemarahan dan rasa kecewanya justru memicu tindakan ekstrem. Antara 6 Januari hingga 17 Januari 2023, dari India, Kandula menggunakan laptop pribadinya untuk mengakses sistem perusahaan secara ilegal. 

Ia berhasil masuk menggunakan kredensial administrator yang masih ia miliki. Tidak berhenti di situ, pada 23 Februari 2023, ia kembali mengakses sistem NCS dari Singapura menggunakan jaringan Wi-Fi milik mantan rekan kerjanya.

Selama periode Januari hingga Maret 2023, Kandula menyusun dan menguji sejumlah skrip komputer. 

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah skrip tersebut mampu menghapus server virtual milik NCS. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait