Aditya Zoni Minta Publik Tenang dan Hormati Proses Hukum Ammar Zoni

BACA JUGA:Bantah Nikah Mendadak, Amanda Manopo: Kami Hanya Ingin Private

Mengenai perjalanan hidup keluarga mereka beberapa tahun terakhir, Aditya tak menampik bahwa banyak cobaan yang datang bertubi-tubi. 

Mulai dari masalah rumah tangga, finansial, hingga urusan hukum. Namun, ia memastikan bahwa keluarga tetap solid dan memilih menghadapi semuanya bersama-sama.

“Apapun yang terjadi, saya akan tetap mendukung abang saya. Saya percaya, di balik tuduhan ini, akan ada kebenaran yang terbuka,” ujarnya.

Di sisi lain, pihak keluarga saat ini disebut tengah menunggu proses penyidikan dari aparat penegak hukum. Mereka memilih bersikap kooperatif tanpa ingin mengintervensi jalannya penyelidikan.

BACA JUGA:Kompak Demi Anak, 9 Artis Ini Buktikan Perceraian Tak Harus Berujung Permusuhan

Permintaan Aditya ini sejalan dengan harapan banyak pihak agar publik bisa lebih bijak dalam menyikapi kasus hukum yang melibatkan figur publik. 

Fenomena “trial by social media”, di mana seseorang dihukum secara moral bahkan sebelum pengadilan memutuskan bersalah atau tidak, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi keluarga selebritas.

Hingga kini, pihak kepolisian maupun lembaga pemasyarakatan masih terus menggali fakta terkait dugaan peredaran narkoba yang menyeret nama Ammar Zoni. 

Belum ada pernyataan resmi mengenai status hukumnya, meskipun sejumlah pemberitaan menyebut ia telah dipindahkan ke rutan lain demi kepentingan penyidikan.

BACA JUGA:Nikita Mirzani Dituntut 11 Tahun Penjara dan Denda Rp2 Miliar

Dengan situasi yang masih berkembang, pernyataan Aditya Zoni menjadi bentuk penegasan bahwa keluarga tidak menutup mata, namun tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.

“Biarkan aparat bekerja. Kami akan mengikuti semua prosesnya,” tutup Aditya.

Kini, publik tinggal menanti perkembangan kasus ini. Apakah tuduhan terhadap Ammar akan terbukti, atau justru berakhir dengan klarifikasi besar?

Yang jelas, di tengah hiruk pikuk pemberitaan, suara keluarga mengingatkan satu hal: keadilan harus datang dari fakta, bukan asumsi. (*)

Sumber: