2. Apitan
Apitan, atau yang sering disebut sedekah bumi, adalah tradisi wujud rasa syukur masyarakat atas hasil bumi dan rezeki yang diberikan Allah SWT. Tradisi ini dilaksanakan menjelang masa panen atau ketika masyarakat ingin memanjatkan doa bersama.
Acara Apitan di Demak biasanya diwarnai pertunjukan seni tradisional seperti wayang kulit, ketoprak, barongan, dan berbagai hiburan rakyat lainnya.
Masyarakat membawa hasil bumi untuk disedekahkan dalam acara tersebut, sebagai simbol permohonan berkah dan keselamatan.
3. Syawalan
Syawalan dikenal juga sebagai pesta sedekah laut, dan merupakan tradisi yang digelar seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini banyak dilaksanakan oleh masyarakat pesisir Demak.
Warga berkumpul di tepian pantai untuk mengikuti berbagai ritual, seperti melarung sesaji ke laut sebagai simbol harapan perlindungan dan rezeki berlimpah bagi para nelayan.
Selain itu, ada pula perlombaan perahu, pertunjukan seni, hingga bazar rakyat. Suasana Syawalan selalu ramai dan meriah, sehingga menjadi ajang silaturahmi sekaligus hiburan bagi masyarakat.
BACA JUGA:Dishub Balam Prioritaskan Perbaikan Marka Jalan, Pengembangan Jalur Sepeda Belum Jadi Fokus
4. Ados Dawet
Ados Dawet adalah tradisi unik yang berasal dari Desa Lempuyangan di Demak. Inti dari kegiatan ini adalah mengarak tujuh gunungan yang berisi berbagai hasil bumi, lalu memandikan kepala desa dengan menggunakan minuman dawet.
Ritual ini dianggap sebagai bentuk kerukunan dan harapan agar pemimpin desa selalu mendapatkan keberkahan dalam memimpin masyarakat.
Setelah prosesi selesai, gunungan dibagikan kepada warga sebagai simbol berbagi rezeki dan kebersamaan.
BACA JUGA:Ribuan Ikan Mati di Teluk Tuba, 14 Ton Limbah Dibersihkan Cegah Pencemaran Danau Ranau
5. Sekaten