Doa-doa yang dibaca biasanya berupa tahlil, tahmid, takbir, serta beberapa surah pilihan dari Al-Qur’an.
Meskipun sederhana, tahlilan menjadi salah satu tradisi yang mempererat hubungan antarwarga. Dalam suasana yang khidmat dan penuh kekeluargaan, masyarakat berkumpul untuk saling mendoakan dan berbagi makanan.
BACA JUGA:7 Liptint Lokal Tahan Lama untuk Kondangan: Tetap Memukau Meski Makan Prasmanan
Delapan tradisi di atas menunjukkan bahwa Demak bukan hanya kaya akan peninggalan sejarah, tetapi juga memiliki kekayaan budaya yang lahir dari perpaduan harmonis antara ajaran Islam dan budaya lokal.
Tradisi-tradisi tersebut bukan sekadar ritual, melainkan jembatan yang menyatukan nilai keagamaan, kebersamaan, dan identitas masyarakat Demak.
Hingga kini, pelaksanaannya tetap dipertahankan sebagai bentuk kelestarian warisan budaya yang sangat berharga.(*)