3. Pertumbuhan Bakteri Berlebih di Usus (SIBO)
Jika bakteri di usus halus berkembang terlalu banyak, makanan yang seharusnya tercerna di usus bawah justru difermentasi terlalu dini, memicu gas berlebih.
4. Pencernaan Lambat
Proses pencernaan yang lambat membuat makanan tinggal lebih lama di usus. Semakin lama makanan berada di dalam usus, semakin banyak gas yang dihasilkan dari proses fermentasi.
BACA JUGA:7 Sabun Wajah Lembut dan Aman untuk Remaja 12 Tahun
5. Pola Makan yang Tidak Teratur
- Melewatkan jam makan
- Makan terburu-buru
- Tidur atau berbaring segera setelah makan
Kebiasaan ini membuat sistem pencernaan bekerja tidak optimal sehingga gas mudah terbentuk.
BACA JUGA:Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Gaya Hidup Sehat
Cara Efektif Mengatasi Sering Sendawa dan Kentut
1. Perbaiki Kebiasaan Makan
- Kunyah makanan dengan perlahan
- Pilih porsi kecil namun lebih sering
- Kurangi makanan penghasil gas jika sensitif
- Batasi minuman berkarbonasi dan alkohol
BACA JUGA:Berapa Lama Waktu Berjemur di Pagi Hari yang Dianjurkan
2. Kurangi Kebiasaan yang Memasukkan Udara ke Lambung
- Hindari penggunaan sedotan
- Kurangi asupan permen karet
- Tidak berbicara saat makan
- Berhenti merokok untuk mengurangi masuknya udara
3. Perbanyak Minum Air Hangat
Air hangat dapat merilekskan perut, mengurangi rasa penuh, dan membantu gas bergerak lebih mudah melalui saluran pencernaan.
BACA JUGA:Jangan Salah! Ini Perbedaan IGD dan UGD di Rumah Sakit
4. Herbal yang Membantu Mengurangi Gas
- Jahe: membantu meredakan kembung dan meningkatkan pergerakan usus
- Peppermint: membantu merilekskan otot saluran cerna dan mengurangi spasme