Tomok: Patung Sigale-Gale dan Jejak Para Raja
Tomok dikenal sebagai kampung yang menyimpan pusara raja-raja Batak serta panggung pertunjukan Sigale-gale, patung kayu yang digerakkan mengikuti irama musik.
Kawasan ini juga menjadi tempat favorit wisatawan berburu suvenir, terutama ulos dan ukiran kayu.
Suasananya ramai, tetapi tetap terasa kekeluargaan khas desa tradisional.
BACA JUGA:Pulau Kei: Surga Timur dengan Pasir Sehalus Tepung
Desa Penenun Ulos: Kerajinan yang Sarat Makna
Di beberapa desa seperti Suhi-Suhi atau Jangga Dolok, suara alat tenun tradisional terdengar hampir sepanjang hari.
Penenun bekerja sabar dari benang ke benang hingga menjadi ulos, kain yang memiliki makna dalam setiap motifnya.
Di desa ini, wisatawan dapat mencoba menenun sederhana atau sekadar mendengar cerita mengenai filosofi warna dan pola dalam ulos. Membeli langsung dari penenunnya berarti ikut menjaga keberlanjutan tradisi.
BACA JUGA:Bukit Cinta Rawa Pening, Romantika Alam di Jantung Semarang
Rumah Adat yang Menjadi Identitas
Rumah tradisional Batak Toba memiliki bentuk unik: atap tinggi menyerupai perahu dan badan rumah yang bertumpu pada tiang.
Desain ini bukan hanya estetika, tetapi simbol hubungan manusia dengan leluhur dan alam. Sementara itu, masyarakat Karo memiliki Rumah Siwaluh Jabu, satu rumah yang dihuni delapan keluarga.
Cara tinggal bersama ini menunjukkan bagaimana kebersamaan menjadi nilai penting dalam kehidupan orang Batak.
BACA JUGA:Pulau Lemukutan, Surga Tropis Tenang di Ujung Kalimantan Barat
Filosofi Dalihan Na Tolu dalam Kehidupan Warga