Tarian Kipas Pakarena: Warisan Lembut dari Tanah Gowa

Tarian Kipas Pakarena: Warisan Lembut dari Tanah Gowa

Pertunjukan Tarian Kipas Pakarena menjadi salah satu agenda budaya yang diminati wisatawan saat berkunjung ke Makassar atau Gowa.-Foto Indonesiakaya.com-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan budaya, dan salah satu kekayaan itu tampak jelas dalam ragam tarian tradisionalnya. 

Setiap daerah memiliki tarian khas yang mencerminkan sejarah dan identitas masyarakatnya. 

Dari Sulawesi Selatan, terdapat sebuah tarian lembut dan anggun yang sudah dikenal hingga mancanegara, yaitu Tarian Kipas Pakarena.

BACA JUGA:UMKM Harus Tahu, Begini Cara Lolos Pengajuan KUR BRI 2025 di Bulan Desember

Asal Daerah dan Latar Budaya

Tarian Kipas Pakarena berasal dari Gowa, sebuah wilayah di Sulawesi Selatan yang dulunya merupakan kerajaan besar dan berpengaruh. 

Di kawasan ini, seni tari bukan hanya pertunjukan, tetapi juga simbol adat dan tradisi yang dijaga sejak masa leluhur. 

Nama “pakarena” berasal dari bahasa setempat yang berarti menari atau bermain, mencerminkan gerakan gerakan lembut yang menjadi ciri khasnya.

Menurut cerita turun-temurun, tarian ini terinspirasi dari legenda tentang makhluk kayangan yang mengajarkan manusia cara hidup melalui gerakan tubuh. Kisah ini kemudian diwujudkan dalam bentuk tarian yang diwariskan hingga sekarang.

BACA JUGA:Hasil Seleksi JPTP Lampung Barat 2025 Resmi Dirilis, Ini Daftar Nilai Tertinggi

Penari dan Busana yang Memperindah Pertunjukan

Tarian ini biasanya dibawakan oleh 5 hingga 7 penari perempuan. Para penari dipilih bukan hanya karena kemampuan menari, tetapi juga karena harus mampu menampilkan ketenangan dan keanggunan, yang merupakan ciri utama Pakarena.

Busana yang dikenakan adalah pakaian tradisional masyarakat Gowa, seperti:

  • Baju Bodo dengan warna cerah,
  • Lipaq Sabbe sebagai kain bawahan,
  • Perhiasan khas seperti anting, gelang, dan hiasan kepala.
  • Kipas menjadi properti utama dalam tarian ini. Benda sederhana tersebut justru memegang makna penting, yaitu simbol kelembutan, kesabaran, dan kecantikan perempuan Gowa.

BACA JUGA:Eks Peratin Sukarame Ditahan, Penyidik Temukan Dugaan Korupsi Dana Desa Rp272 Juta

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: