
Ia menyimpulkan dengan frustrasi, "Meskipun ada perbaikan, tapi kalau mobil batu bara masih melintasi, percuma Bang. Tapi kalau mobil batu bara dihentikan, maka berdampak angka kecelakaan akibat jalan rusak berat itu bisa menurun,” harapnya, menegaskan bahwa perbaikan hanya akan sia-sia jika akar masalah tidak diatasi.
BACA JUGA:Bangun Tidur Tiba-Tiba Saldo DANA Rp356.000 Masuk? Ini Penjelasan dan Cara Klaimnya
Kondisi mengenaskan Jalinsum tidak berhenti di situ. Kabupaten Lampung Tengah pun turut merasakan dampaknya.
Beberapa titik ruas jalan terpantau berlubang, tidak rata akibat tambal sulam yang tidak sempurna, bahkan amblas diduga kuat karena tak mampu menahan beban tonase truk batu bara.
Di kawasan Terbanggi Agung, Gunung Sugih, lubang-lubang kecil nan mengganggu tersebar merata.
Beberapa kilometer menuju Bandar Lampung, di kawasan Bulusari, Bumi Ratu Nuban, kondisi jalan yang rusak memaksa pengendara memperlambat laju.
BACA JUGA:Nasabah BRI Kantor Cabang Liwa Menang Suzuki S-Presso dari Tabungan Simpedes
Swartini (55), seorang warga Bulusari, dengan sedih menceritakan, "Iya, kerusakan jalan sudah sempat makan korban. Ada pemuda meninggal dunia setelah jatuh dari motor. Padahal dia bentar lagi mau menikah," ujar Swartini, yang berharap segera ada solusi agar jalan tersebut tak lagi rusak.
Ia juga menduga bahwa truk pengangkut batu bara dengan muatan berlebih adalah penyebab utamanya.
"Sering banget truk dengan muatan tinggi-tinggi lewat," ungkap Swartini.
Mirip dengan kasus di Lampung Utara, kerusakan di Lampung Tengah juga cenderung terfokus pada sisi ruas jalan menuju Bandar Lampung, memperkuat dugaan keterkaitan dengan lalu lintas truk batu bara dari Sumatera Selatan.
Pihak berwenang tidak tinggal diam. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Tengah, Andy RPA, menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya keras menghalau kendaraan ODOL.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Siap Salurkan SK PPPK, Masih Tunggu Arahan Pemprov
Sosialisasi telah berulang kali dilakukan, baik kepada perusahaan angkutan barang maupun melalui operasi gabungan di lapangan.
Sementara itu, Satlantas Polres Lampung Tengah, dalam upaya meningkatkan kesadaran keselamatan berlalu lintas, menggelar kegiatan 'Polantas Menyapa' sebagai bagian dari Operasi Patuh Krakatau 2025.
Kasat Lantas Polres Lampung Tengah Iptu Wahyu Dwi Kristanto menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas, khususnya terkait ODOL, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan.