
MEDIALAMPUNG.CO.ID -ndonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan tradisi dan budaya.
Di antara beragam warisan lokal yang masih terjaga, terdapat sebuah tradisi khas dari Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, yang dikenal dengan nama Barapan Kebo.
Tradisi ini bukan sekadar perlombaan, melainkan sebuah acara adat yang menyatukan unsur budaya, pertanian, dan kebersamaan masyarakat.
Barapan kebo merupakan kegiatan adu cepat kerbau yang dilakukan di sawah berlumpur.
BACA JUGA:Cerita Rakyat Jawa Timur 'Ande-Ande Lumut': Kisah Cinta dan Ujian Kehormatan
Dua ekor kerbau disatukan dengan alat khusus, kemudian dikendalikan oleh seorang joki yang berdiri di atas pijakan kayu. P
erlombaan berlangsung di lintasan sawah berlumpur, dan kerbau-kerbau tersebut diadu kecepatannya sambil dijaga agar tetap seimbang dan lurus menuju garis akhir.
Namun, penilaiannya bukan hanya berdasarkan kecepatan. Salah satu aspek penting dalam perlombaan ini adalah ketepatan arah.
Kerbau yang berhasil berlari lurus dan menyentuh titik sasaran yang telah ditentukan akan mendapatkan nilai lebih. Oleh karena itu, pengendalian oleh joki sangat menentukan hasil akhir.
BACA JUGA:Kacaping Mandar: Alunan Tradisi dari Bumi Sulawesi Barat
Bagi masyarakat Sumbawa Barat, barapan kebo bukanlah acara biasa.
Tradisi ini erat kaitannya dengan aktivitas bertani dan musim panen.
Umumnya, barapan kebo diselenggarakan menjelang musim tanam sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas hasil panen sebelumnya.
Selain itu, acara ini diyakini dapat membawa berkah dan kesuburan bagi tanah pertanian mereka.
BACA JUGA:Wayang Timplong: Cerminan Kesederhanaan dan Kejayaan Budaya Nganjuk