MEDIALAMPUNG.CO.ID - Nasi campur bukan sekadar makanan sehari-hari, ia adalah cermin dari keberagaman kuliner Nusantara yang lahir dari kekayaan budaya, bahan pangan lokal, serta kreativitas masyarakat dalam mengolah makanan.
Hidangan ini bisa disebut sebagai "kanvas putih" yang dihiasi berbagai macam lauk-pauk, menawarkan harmoni rasa yang berbeda di setiap suapan.
Makna di Balik Nama Nasi Campur
Sesuai namanya, nasi campur berarti nasi yang disajikan dengan berbagai lauk yang dicampur. Namun, bukan berarti semua bahan diaduk menjadi satu.
"Campur" di sini lebih merujuk pada keragaman lauk yang mengelilingi nasi putih di atas piring.
Setiap elemen punya perannya masing-masing, menciptakan kombinasi rasa yang seimbang — gurih, pedas, manis, hingga asin.
Bungkusannya pun unik dan ramah lingkungan. Di banyak daerah, nasi campur masih dikemas dalam daun pisang atau kertas nasi, memberikan aroma khas yang membuatnya semakin menggugah selera.
Sejarah dan Asal Usul yang Tak Tertulis
Tidak ada catatan sejarah yang pasti mengenai siapa pencipta pertama nasi campur, namun bisa dipastikan bahwa ia telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama.
Di masa lalu, nasi campur mungkin muncul sebagai solusi praktis: bagaimana menyajikan makanan bergizi dan lengkap dalam satu wadah yang mudah dibawa dan dikonsumsi.
Selama masa kolonial dan masa-masa sulit seperti penjajahan atau perang, masyarakat harus pintar memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia.
Makanan sisa dari malam sebelumnya, hasil kebun, atau lauk sederhana dari pasar bisa dikombinasikan menjadi satu piring nasi campur yang mengenyangkan dan tetap lezat.
BACA JUGA:Pakai QRIS, Apakah Ada Biaya dan Pajaknya? Simak Penjelasannya!