MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung menggelar aksi damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Kamis 23 Januari 2025.
Dalam ini IMM menuntut perhatian pemerintah atas rendahnya harga singkong di Lampung.
Mahasiswa secara bergantian menyampaikan orasi, menyoroti dampak anjloknya harga singkong terhadap perekonomian petani.
Sekitar pukul 14.30 WIB, para demonstran berhasil masuk ke halaman kantor DPRD Lampung.
BACA JUGA:Adies Kadir: Tidak Ada Diskriminasi, Semua Kader Golkar Berpeluang Jadi Ketua DPD Lampung
BACA JUGA:Polres Lamsel Ungkap Kasus Peredaran Uang Palsu di Lampung Selatan
Dalam aksi ini para mahasiswa membakar ban di depan tangga gedung DPRD Lampung sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah rendah nya harga jual singkong.
Dalam orasinya, Ketua IMM Lampung, Jefry Ramdhani, menyampaikan bahwa aksi ini adalah bentuk solidaritas terhadap petani singkong yang terdampak penurunan harga.
"Kami ini anak-anak petani singkong. Harga yang sangat murah membuat kami kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Kami datang untuk menyampaikan aspirasi dan meminta keadilan," Ungkap Jefry.
Jefry menyebutkan sejumlah tuntutan, termasuk meminta pemerintah segera menstabilkan harga singkong sebagai upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pengentasan kelaparan dan kemiskinan.
BACA JUGA:Polres Lamsel Ungkap Kasus Peredaran Uang Palsu di Lampung Selatan
BACA JUGA:Berikut Deretan Pejabat Ikut Daftar Seleksi Jabatan Sekdaprov Lampung, Ada Nama Pj Bupati Pringsewu
Ia menekankan bahwa rendahnya harga singkong berpotensi memperburuk kondisi ekonomi petani.
"Kami mendesak pemerintah pusat mengambil langkah konkret sebagai wujud pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan," Terangnya.
Mahasiswa juga menuntut pencabutan izin perusahaan yang tidak mematuhi aturan stabilisasi harga dan penghentian impor tapioka yang dinilai memperburuk situasi.