MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pertamina Hulu Rokan (PHR) merayakan ulang tahunnya yang ke-6 dengan menggelar podcast spesial Energi Disway bersama Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan.
Dalam kesempatan itu, Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengungkapkan kekagumannya atas keberhasilan PHR mengelola Blok Rokan, yang sebelumnya selama 80 tahun dikuasai oleh perusahaan asing.
Sebagai wilayah kerja (WK) penghasil minyak terbesar di Indonesia, jumlah sumur aktif di PHR meningkat pesat dibandingkan saat dikelola Chevron Pacific Indonesia.
"Pada masa itu, jumlah sumur dan pengembangan lapangan tidak seagresif sekarang," ujar Ruby dalam podcast yang dikutip pada Senin, 23 Desember 2024.
BACA JUGA:6 Ranperda Disepakati DPRD dan Pemkab Pringsewu untuk Propemperda 2025
Ruby menjelaskan, alih kelola Blok Rokan resmi dimulai pada 9 Agustus 2021, setelah diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres).
Blok Rokan mencakup wilayah kerja di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau.
"Setelah alih kelola, PHR menjadi bagian dari Regional 1 Sumatra, sesuai sistem regional yang diterapkan Pertamina. Saat ini, Regional 1 mencakup seluruh wilayah Sumatra," ujar Ruby.
Dahlan Iskan juga tertarik mengetahui bagaimana PHR mampu mengelola ribuan sumur yang terus bertambah setiap tahunnya.
BACA JUGA:Pimpinan DPRD Pringsewu 2024-2029 Resmi Dilantik, Suherman Kembali Jadi Ketua
BACA JUGA:DPRD Pringsewu Sahkan RPJPD 2025-2045
Ruby mengungkapkan, sejak alih kelola, PHR menambah sekitar 500 sumur baru setiap tahun.
"Meski lahan semakin terbatas, kami terus bekerja sama dengan masyarakat, BUMN, hingga pengelola hutan untuk mendapatkan lahan baru. Di atasnya bisa ada sawit, tetapi di bawahnya ada minyak," jelas Ruby.
Ruby menambahkan, meskipun beberapa sumur mati setiap hari, upaya perbaikan dan eksplorasi terus dilakukan.