"Setiap tahun kami melakukan sekitar 240 pekerjaan kerja ulang (workover) dan 22.000 aktivitas perawatan rig. Saat ini, PHR memiliki 12.600 sumur aktif yang menjadi kebanggaan sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia," ujarnya.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Pringsewu Angkat Bicara Soal Keracunan Massal di SMP IMBOS
BACA JUGA:DPRD Lakukan Fit and Proper Test Calon Dewan Pengawas LPPL Pringsewu
Untuk distribusi minyak, Ruby menjelaskan bahwa produksi PHR dikirim ke tangki utama yang terletak di Kota Dumai, Riau, melalui jaringan pipa yang tersebar di berbagai wilayah.
Proses eksplorasi dilakukan dengan cermat untuk menghindari risiko teknis seperti crossflow atau tekanan berlebih di lapisan minyak.
"Setiap lapisan minyak diproduksi secara bertahap. Ada sumur yang bisa habis dalam tiga bulan, ada pula yang baru mencapai potensi maksimal setelah satu tahun. Dengan sistem ini, kami mampu menjaga stabilitas produksi," jelas Ruby.
Dengan keberhasilan ini, PHR terus menunjukkan perannya sebagai pengelola Blok Rokan yang andal, serta menjadi salah satu pilar utama ketahanan energi nasional.