TikTok Digugat! Dituduh Membahayakan Kesehatan Mental Remaja

Jumat 11-10-2024,00:17 WIB
Reporter : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - TikTok kembali mendapat sorotan negatif setelah 14 jaksa agung bipartisan dari berbagai negara bagian Amerika Serikat mengajukan gugatan terhadap platform video pendek ini. 

Gugatan tersebut menuduh bahwa TikTok telah menyebabkan kecanduan pada pengguna remaja dan membahayakan kesehatan mental mereka. 

Hal ini semakin memperburuk tekanan hukum yang telah dihadapi TikTok di Amerika Serikat, terutama terkait ancaman larangan penggunaan pada tahun 2024 dan tuduhan pengumpulan data anak-anak secara ilegal oleh Departemen Kehakiman AS.

Dalam gugatan ini, TikTok dituduh secara sengaja mendesain sistem rekomendasi konten yang adiktif untuk meningkatkan pendapatan iklan. 

Fitur gulir tak terbatas dan notifikasi tengah malam dianggap sebagai salah satu faktor yang memperburuk masalah ini. 

Pengguna muda dipancing untuk terus berada di platform selama mungkin, meskipun hal tersebut berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. 

"Model bisnis TikTok berfokus pada memaksimalkan waktu pengguna muda di platform untuk meningkatkan pendapatan dari iklan yang ditargetkan," ujar para jaksa agung dalam pernyataan bersama.

Gugatan juga menyoroti tantangan viral berbahaya yang sering muncul di TikTok dan memicu perilaku berisiko tinggi di kalangan remaja. 

Salah satu contoh tragis adalah kasus seorang remaja di Brooklyn yang tewas saat melakukan aksi "subway surfing." 

Remaja tersebut merekam aksinya naik di bagian luar kereta bawah tanah, sebuah aksi yang viral di TikTok.

Ibunya kemudian menemukan video tantangan tersebut di akun TikTok anaknya, menambah kepedihan keluarga yang kehilangan.

Meskipun TikTok telah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menghapus konten semacam itu, insiden tersebut tetap memperlihatkan risiko yang dihadapi pengguna muda. 

Perilaku berbahaya yang didorong oleh tantangan viral seperti ini jelas menunjukkan perlunya regulasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap konten yang beredar di platform tersebut.

TikTok, melalui juru bicaranya Alex Haurek, membantah tuduhan ini dan menyatakan bahwa perusahaan selalu berkomitmen untuk melindungi penggunanya. 

"Kami sangat tidak setuju dengan tuduhan ini, banyak di antaranya kami anggap tidak akurat dan menyesatkan," kata Haurek. 

Kategori :