Lampung Jadi Tuan Rumah Pameran Regional Koleksi Filologika se- Sumatera

Rabu 14-08-2024,18:58 WIB
Reporter : Jeri
Editor : Dedi Andrian

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Provinsi Lampung menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pameran Regional Koleksi Filologika se- Sumatera Tahun 2024. 

Adapun acara pameran Regional Koleksi Filologika se- Sumatera tahun 2024 ini diselenggarakan di UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung, Rabu 14 Agustus 2024.

Mewakili penjabat gubernur Lampung, Sekertaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto membuka pameran tersebut. 

Fahrizal mengatakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi Provinsi Lampung dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pameran Regional Koleksi Filologika se- Sumatera Tahun 2024. 

BACA JUGA:Buka Rakerda DPD IWAPI Lampung Pj Gubernur Samsudin: Pentingnya Kontribusi Wanita Pengusaha Dalam Perekonomian

BACA JUGA:Pj Gubernur Samsudin Lepas 67 Atlet Lampung Ikuti Porwanas XIV Kalimantan Selatan

"Sebagai tuan rumah, kami berupaya untuk memberikan sajian yang terbaik sehingga pameran yang diselenggarakan dari tanggal 14 sampai dengan 28 Agustus 2024 dapat berjalan sukses," kata Fahrizal saat memberikan sambutan. 

Lanjutnya, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Lampung, karena bersama-sama mengapresiasi, menggali, dan mempelajari kekayaan intelektual yang tersimpan dalam naskah- naskah filologika yang luar biasa.

"Filologika adalah jendela menuju masa lalu, yang memungkinkan untuk dilihat, dipahami, dan diambil pelajaran dari pemikiran, kebudayaan, serta nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat pada masa lampau," kata Fahrizal. 

"Melalui naskah-naskah ini, kita dapat mengenal lebih dalam sejarah peradaban, sastra, agama, hukum, dan berbagai aspek kehidupan yang diwariskan oleh nenek moyang kita," sambungnya.

BACA JUGA:KPU Lampung Barat Ajak Pemilih Pemula Salurkan Hak Pilih pada Pilkada 2024

BACA JUGA:Pemprov Lampung Akan Terima 7.427 formasi CPNS dan PPPK, Berikut Rinciannya

Apapun pameran bertajuk "Aksara Khazanah Intektual Merajut Masa Lalu Merangkai Masa Depan" merupakan pengingat bahwa aksara bukan sekadar simbol atau tulisan, tetapi juga representasi pemikiran, ilmu pengetahuan, dan kearifan lokal yang harus di lestarikan. 

"Sebagai generasi penerus kita berkewajiban untuk tidak hanya menjaga, tetapi juga mengembangkan dan memperkenalkan kekayaan intelektual ini kepada dunia," jelasnya.

Kemudian ia mengatakan bahwa pameran ini dapat menjadi media pendidikan yang berharga bagi generasi muda. 

Kategori :