Melalui pameran ini, masyarakat dapat mengenal, memahami, dan mengapresiasi kekayaan budaya bangsa melalui aksara.
BACA JUGA:Hore!! Pemkab Lampung Utara Segera Buka Rekrutmen CPNS 2024
BACA JUGA:Mundur dari Pj Bupati, Qudrotul Ikhwan Akui Akan Maju Dalam Pilkada di Tulang Bawang
"Saya berharap akan ada kegiatan seperti ini lagi di masa mendatang, sehingga upaya pelestarian kebudayaan Lampung dapat memperlihatkan bentuk yang nyata. Pameran ini adalah langkah awal, dan kita harus terus bergerak maju untuk memastikan budaya kita tetap hidup dan berkembang," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Lampung Sulpakar menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah agenda pameran tahunan yang dilakukan oleh seluruh museum se- Sumatera.
"Pameran ini dilakukan dengan konsep pameran bersama, di mana koleksi yang dipamerkan berasal dari museum-museum se- Sumatera," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2024 UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung menjadi tuan rumah penyelenggara pameran regional se-Sumatera koleksi filologika, sesuai dengan hasil rapat Museum Sumatera di Aceh pada tahun 2023 silam.
BACA JUGA:Perkuat Sinergi Dalam Meningkatkan Pelayanan, Bank Lampung Gandeng PT Pos Indonesia
BACA JUGA:Peringatan HUT RI Akan Dipusatkan di Kotabaru, Berikut Rangkaian Kegiatannya
Pameran regional ini bekerja sama dengan 8 museum se-Sumatera, di dalam pameran ditampilkan berbagai koleksi naskah kuno dengan berbagai media tulis aksara dan bahasa dari delapan daerah yang ada di Sumatera.
Penyelenggaraan pameran regional bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam pelaksanaan tatanan pameran.
"Kemudian meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai aksara serta kekayaan warisan budaya Indonesia. Karena tidak banyak suku bangsa yang mempunyai aksara, dan terakhir silaturahmi antar museum se-Sumatera yang memang setiap tahun dilaksanakan,"pungkasnya.