Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa saat ini proyek penanganan longsor itu sudah tidak lagi sepenuhnya mengganggu arus lalu lintas kendaraan, sejak sudah dimulainya pekerjaan fisik. Hanya saja pada waktu-waktu tertentu jika terdapat kendaraan proyek beroperasi maka pihaknya memberlakukan sistem buka tutup jalan.
“Lalu lintas tetap normal, hanya di waktu tertentu kita berlakukan sistem buka tutup semisal saat kendaraan besar milik proyek beroperasi seperti saat drop material maka jalur kita tutup sementara, setelah itu semua kembali normal,”tandasnya.
Ditambahkanya selain pada titik jalan Liwa-Krui, proyek penangan longsor juga dilakukan di tiga titik lainnya, di sepanjang Ruas Jalan Padang tambak - Liwa - Sp.Gunung Kemala - Batas Provinsi Bengkulu dengan total alokasi anggaran sebesar Rp27 Miliar.
“Jadi selain fokus penanganan longsor di KM 17 jalan Liwa-Krui ini, ada beberapa titik lain yang menjadi prioritas, mudah-mudahan seluruh pekerjaan berjalan lancar sehingga fungsi jalan nasional kembali normal,” tandasnya.*