PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Setidaknya ada sekitar 35 hektare lahan tanaman padi di Pekon Negeri Ratu Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) yang terendam banjir akibat luapan sungai Way Hanakau, Pekon setempat, Jumat 8 Maret 2024.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, setelah mengetahui ada tanaman padi di lahan sawah warga yang ada di Pekon Negeri Ratu Ngambur, Kecamatan Ngambur itu terendam banjir.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan petugas penyuluh di wilayah itu untuk melakukan pengecekan.
“Petugas penyuluh lapangan saat itu juga langsung melakukan pengecekan terhadap lokasi banjir yang terjadi di sebagian wilayah Pekon Negeri Ratu Ngambur, terutama yang berdampak terhadap tanaman padi di lahan sawah warga tersebut,” katanya.
BACA JUGA:Selama Bulan Puasa, Jam Kerja ASN di Lampung Barat Dikurangi
BACA JUGA:UKK SMKN 1 Way Tenong dengan Tim Penguji Tingkat Industri Berlangsung Ketat
Dijelaskannya, dari hasil pengecekan di lapangan itu tercatat ada sekitar 35 hektare tanaman padi di lahan sawah warga tersebut yang terendam banjir.
Rata-rata untuk usia tanaman padi yang terendam banjir itu dengan usia tujuh sampai 60 Hari Setelah Tanam (HST).
Karena itu, mudah-mudahan tidak terjadi adanya dampak yang menyebabkan tanaman padi tersebut mati.
“Kita tetap akan melakukan monitoring ke lokasi tanaman padi yang terendam banjir tersebut. Karena jika kondisi banjir itu merendam tanaman padi dengan batas waktu hingga dua hari, mudah-mudahan tidak berdampak,” jelasnya.
BACA JUGA:Puskesmas Gedung Surian Lakukan P2M Pencegahan DBD di Cipta Waras
BACA JUGA:Jelang Ramadhan, TPID Lampung Barat Monitoring Harga dan Stok Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Namun, kata dia, jika melebihi batas waktu 3-5 hari kedepan tanaman padi itu masih juga terendam banjir, tentu akan sangat berdampak, bahkan bisa mati.
Untuk itu, mudah-mudahan kondisi tanaman padi warga tersebut tetap aman dan tidak berdampak.
Pihaknya juga tetap akan melakukan pengecekan hingga kondisi banjir di lahan sawah warga tersebut surut, karena nanti juga untuk mengetahui kondisi tanaman padinya, apakah banyak yang terdampak rusak akibat material banjir atau tidak.