PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Ketersediaan pangan terutama untuk kebutuhan bahan pokok jenis beras di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) hingga kini masih mencukupi, namun memang untuk ketersediaannya itu tidak terlalu banyak atau tidak melimpah seperti sebelumnya.
Hal itu karena memang sebagian besar petani padi di Kabupaten Pesbar ini banyak yang belum memasuki musim panen padi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., melalui Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Redy Destian Revialdy, mengatakan bahwa, sampai saat ini untuk ketersediaan pangan salah satunya kebutuhan beras itu memang tidak melimpah, karena banyak petani belum memasuki musim panen padi.
“Untuk sumber lokal terkait dengan ketersediaan beras itu kemungkinan hanya ada di wilayah Kecamatan Karya Penggawa saja yang sebagian petani akan memasuki musim panen, namun itu juga tidak banyak,” katanya, Selasa 20 Februari 2024.
BACA JUGA:Soal Longsor di KRL, DLH Lampung Barat akan Berkoordinasi ke Bappenas
BACA JUGA:Ratusan Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Pasar Giham Sukamaju
Sehingga, kata dia, ketersediaan beras di Kabupaten Pesbar ini masih sedikit.
Bahkan, warga yang memiliki mesin penggilingan padi di Kabupaten Pesbar ini sebagian besar juga banyak yang mengambil Gabah Kering Giling (GKG) dari wilayah Wonosobo, dengan harga yang sudah tergolong tinggi yakni berkisar Rp7.800,-/Kg, sehingga dari pihak penggilingan menjual harga beras tersebut sekitar Rp14.500,-/Kg.
“Dengan kondisi harga yang tinggi tersebut, maka berdampak pada harga beras di pasaran terutama yang ada di Kabupaten Pesbar ini dengan harga saat ini pada kisaran Rp16-17 ribu/Kg,” jelasnya.
Masih kata dia, terkait dengan kondisi harga beras di Kabupaten Pesbar tentunya akan mulai kembali stabil pada saat puncak musim panen padi yang diperkirakan pada April 2024 mendatang.
BACA JUGA:Jelang Ramadhan SMPN 2 Sumber Jaya Akan Laksanakan PSR
BACA JUGA:Bersumber dari APBD, DLH Lampung Barat Pasang dan Pelihara 110 Titik Lampu
Saat ini karena panen padi yang masih jarang di tingkat petani, serta kebutuhan gabah kering giling juga ada yang diambil dari luar daerah, tentu berdampak terhadap kondisi harga beras di Kabupaten Pesbar ini.
“Mudah-mudahan meski saat ini mengalami kenaikan, kita berharap kondisi harga beras di pasaran yang ada di seluruh Kabupaten Pesbar ini tidak mengalami kenaikan kembali. Bahkan, mudah-mudahan harganya bisa mengalami penurunan,” pungkasnya.*