PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Perindustrian (DT2KP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), tahun ini mulai memaksimalkan pemanfaatan sentra industri batik di kabupaten setempat.
Kadis T2KP Pesbar, Mirza Sahri mengatakan, sejak tahun lalu Pemkab Pesbar telah memiliki mesin untuk membuat batik, sehingga bisa memproduksi kain batik sendiri sesuai dengan motif yang diinginkan.
“Tahun lalu kita melakukan pengadaan mesin pembuat batik dengan perlengkapan pendukung yang lengkap, dan mesin yang kita miliki satu-satunya di Provinsi Lampung,” kata dia.
Dijelaskannya, tahun ini pihaknya menyiapkan anggaran untuk terus mengembangkan industri batik itu, sehingga dapat terus berkembang dan Kabupaten Pesbar dapat membuat batik secara mandiri.
BACA JUGA:Diklat ASN, M. Yusuf Tekankan Pemahaman Moderasi Beragama
BACA JUGA:Tanggulangi Wabah DBD, Puskesmas Buay Nyerupa Lakukan Fogging
“Tahun ini ada anggaran yang kita siapkan untuk belajar ke Provinsi Jawa Tengah sekaligus mendatangkan pihak yang berkompeten untuk berbagi ilmu dengan masyarakat yang kita libatkan dalam pembuatan kain batik itu,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini dalam setiap kegiatan seperti Krui Fair, Krui Pro dan kegiatan lainnya, batik yang digunakan masih berasal dari luar daerah.
Tapi tahun ini pihaknya mengupayakan agar bisa memproduksi sendiri kain batik tersebut.
“Kain batik yang dihasilkan nantinya merupakan barang jadi sehingga tinggal dibuat menjadi kemeja, jadi bukan tidak mungkin kita bisa menyiapkan kain batik untuk berbagai event yang ada di kabupaten ini,” terangnya.
BACA JUGA:Momen Musrenbang, PMI Kecamatan Air Hitam Cek Golongan Darah 200 Masyarakat
BACA JUGA:Pj Sekda Lambar Pimpin Musrenbang di Kecamatan Gedung Surian dan Air Hitam
Dikatakannya, selain memenuhi kebutuhan kain batik untuk Kabupaten Pesbar, bukan tidak mungkin industri batik itu akan merambah ke wilayah lain di Provinsi Lampung.
“Di Lampung memang ada sejumlah industri batik, tapi alatnya belum selengkap yang kita miliki, salah satunya mesin gosok untuk menghaluskan kain batik, karena kebanyakan masih dibawa lagi ke pulau Jawa,” pungkasnya. *