Indonesia Dinilai Punya Modal Kuat untuk Pulihkan Ekonomi

Indonesia Dinilai Punya Modal Kuat untuk Pulihkan Ekonomi

Bonus demografi dan strategi China+1 beri harapan besar untuk pemulihan ekonomi RI.-Foto Pixabay.com-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia menghadapi tantangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sejumlah indikator menunjukkan bahwa negara ini masih memiliki fondasi yang kokoh untuk bangkit dan melanjutkan pemulihan.

DBS, salah satu bank terbesar di Asia Tenggara, mencermati perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 yang tercatat hanya 4,85%, turun dari 5% pada kuartal sebelumnya. 

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya konsumsi domestik, termasuk konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi sebesar 1,2% secara tahunan—berbanding terbalik dengan lonjakan konsumsi pada periode yang sama tahun lalu akibat pelaksanaan Pemilu.

Tekanan juga datang dari luar negeri. Kebijakan proteksionis Amerika Serikat, terutama melalui kenaikan tarif impor, menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya perang dagang global. 

BACA JUGA:Tenun Ulap Doyo: Kain Tradisional Kalimantan Timur yang Sarat Nilai Budaya

Ditambah lagi, kebijakan imigrasi dan pemangkasan pegawai federal di AS berpotensi menekan daya beli konsumen dan memperlambat aktivitas ekonomi global.

Kendati demikian, potensi pemulihan Indonesia tetap terbuka lebar. Peluang besar terlihat dalam peningkatan investasi asing langsung (FDI) serta pergeseran strategi produksi global yang dikenal dengan istilah China+1.

Indonesia dinilai mampu memanfaatkan perubahan konfigurasi rantai pasokan ini untuk memperkuat sektor industri dan perdagangan.

Pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto pun diyakini akan mengarahkan strategi kebijakan luar negeri secara seimbang dan pragmatis. 

BACA JUGA:5 Rekomendasi Dress Batik Modern: Gaya Masa Kini yang Mengangkat Nilai Tradisi

Pendekatan non-blok yang tetap menjalin hubungan dengan berbagai mitra strategis global diharapkan mampu membuka jalur kerja sama investasi dan perdagangan yang lebih luas.

Secara struktural, Indonesia mencatatkan kinerja ekspor yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir. Antara 2018 hingga 2023, pangsa ekspor Indonesia di pasar global tumbuh lebih cepat dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. 

Komoditas unggulan seperti bahan kimia, tekstil, makanan laut, hingga produk pertanian turut menopang tren positif ini.

Pemerintah pun mendorong hilirisasi sebagai strategi utama untuk menambah nilai ekspor dan mengurangi ketergantungan terhadap harga komoditas mentah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: