Sementara itu, keterbatasan kapasitas pesawat terbang juga menjadi faktor yang turut mendorong kenaikan harga tiket penerbangan domestik.
Hal ini karena jumlah pesawat terbang yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penumpang yang terus meningkat.
Terakhir, persaingan antar maskapai penerbangan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan harga tiket penerbangan domestik.
Hal ini karena maskapai penerbangan saling bersaing untuk mendapatkan penumpang.
BACA JUGA:Eva Dwiana Pantau Sungai Rajabasa Raya, Lokasi Pencarian Balita yang Hanyut
Kenaikan harga tiket penerbangan domestik ini pun berdampak pada mobilitas masyarakat.
Banyak masyarakat yang memilih untuk menunda atau membatalkan perjalanannya karena tidak mampu membeli tiket.
Hal ini tentu merugikan masyarakat, terutama para pelaku usaha yang mengandalkan transportasi udara untuk memasarkan produknya.
Keluhan masyarakat atas mahalnya harga tiket penerbangan domestik ini pun ramai di media sosial.
BACA JUGA:Wali Kota Eva Dwiana akan Tes Urine Para Pegawai Pemkot Bandar Lampung
Banyak netizen yang mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi ini.
"Mending naik bus aja, daripada naik pesawat. Mahal banget," tulis seorang netizen di Twitter.
"Buat apa naik pesawat, kalau harganya sama dengan naik kapal pesiar," tulis netizen lainnya.
Selain itu, ada juga netizen yang menyindir pemerintah atas mahalnya harga tiket penerbangan domestik.
BACA JUGA:Musim Haji 2024, Pesisir Barat Dapat Kuota 76 Orang
"Pemerintah katanya mau meningkatkan mobilitas masyarakat, tapi malah bikin harga tiket pesawat mahal. Ini gimana sih?" tulis netizen tersebut.