MEDIALAMPUNG.CO.ID - Angka Kemiskinan di Provinsi Lampung mengalami penurunan sebesar 11,11% yang sebelumnya 11,44% atau 995,59 ribu atau turun sebesar 0,33%.
Hel tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung yang dirilis melalui kanal youtube BPS Provinsi Lampung, Senin 17 Juli 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis menjelaskan faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Lampung meliputi pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga, laju inflasi umum yang relatif rendah, tingkat pengangguran terbuka dan pemanfaatan bantuan sosial.
"Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan l 2023 lebih baik dibandingkan triwulan lll pada tahun 2022 lalu. Pada triwulan l 2023 tercatat pertumbuhan ekonomi Lampung 4,96% sedangkan triwulan ll pada tahun 2022 tercatat 3,91% (yoy)," jelasnya.
BACA JUGA:Kompak, Aparat Pekon Bandar Baru dan Polsek Balik Bukit, Bantu Bedah Rumah Warga Kurang Mampu
Sedangkan untuk pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan l tahun 2023 dibandingkan triwulan lll tahun 2022 meningkat sebesar 1,91%.
"Laju inflasi menunjukkan penurunan pada periode September 2022 hingga Maret 2023 sebesar 1,19% lebih rendah dibandingkan inflasi periode September 2021 hingga Maret 2022 sebesar (2,57)%," jelasnya.
Kemudian pengangguran terbuka pada Februari 2023 tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,18% turun dibandingkan periode Februari 2022 sebesar 0,13%.
Lanjutnya, kemiskinan Provinsi Lampung jika dibandingkan dengan Nasional angka kemiskinan Lampung pada Maret 2023 mengalami penurunan dibandingkan September 2022 secara persentase penduduk miskin Lampung menjadi sebesar 11,11% atau 970,67 ribu dari angka sebelumnya 11,44% atau 995,59 ribu.
BACA JUGA:Pemkab Lampung Barat Tanggung Biaya BPJS Ketenagakerjaan Bagi 1000 Warganya
Sedangkan untuk angka nasional yang juga mengalami penurunan dari 9,57% menjadi 9,36%. Penduduk miskin di Provinsi Lampung terkonsentrasi di pedesaan dengan tingkat kemiskinan 12,65% cukup jauh terpaut dengan kemiskinan di perkotaan yang hanya 8,02%.
Angka tersebut setara dengan 232,96 ribu jiwa di perkotaan dan 737,71 jiwa di pedesaan.
"Penurunan September 2022 hingga Maret 2023 terjadi di pedesaan sebesar 0,31 poin dan di perkotaan juga turun sebesar 0,37 poin. Sejak Maret 2015 hingga Maret 2023 angka kemiskinan di Pedesaan mengalami penurunan sebesar 2,91 poin sedikit lebih kecil dibanding penurunan di perkotaan yang mencapai 2,92 poin," pungkasnya.*