PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Suasana pelaksanaan Catur Brata Penyepian, dimana umat hindu wajib melaksanakan dan mematuhi empat pantangan yakni amati karya, amati geni, amati lelungan, dan amati lelanguan, pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, seperti yang ada di Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesbar, Rabu (22/3) berlangsung aman dan kondusif.
Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, S.Pd, M.M., mengatakan bahwa, toleransi antar umat beragama hingga kini masih terus terjaga dengan baik.
Untuk di wilayah Pesisir Selatan ini memang banyak masyarakat Bali yang merupakan pemeluk agama Hindu, yakni berada di Pekon Marang.
Hingga kini toleransi umat beragama di wilayah ini tetap terjaga dengan baik.
BACA JUGA:Harga Kebutuhan Pokok di Lambar Naik Rp1.000- Rp1.500 per Kilogram
Artinya, masyarakat hingga kini masih tetap saling menghormati.
“Sehingga, seperti saat ada perayaan hari besar keagamaan salah satunya bagi umat Hindu yakni perayaan Nyepi tersebut, masyarakat lokal tetap menjaga kondusifitasnya,” katanya.
Lanjutnya, begitu juga keamanan dan ketertiban selama umat Hindu melaksanakan puncak perayaan nyepi pada hari ini.
Berdasarkan pantauan dalam perayaan Nyepi yang ada di Pekon Marang itu berlangsung kondusif, dan tidak ada aktivitas yang berdampak terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
BACA JUGA:MWC-NU Balik Bukit Gelar Madrasah Amil Zakat Gelombang Pertama
Pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat dan semua pihak terkait yang telah menjaga kondusifitas wilayah.
“Sehingga tidak mengganggu dan berdampak terhadap umat Hindu di wilayah ini yang sedang melaksanakan ibadahnya. Mudah-mudahan toleransi umat beragama tersebut bisa terus ditingkatkan,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, umat hindu di Kabupaten Pesbar, menggelar pawai ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, yang dipusatkan di Pura Melasti Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan, sekitar pukul 16.30 WIB, Selasa (21/3).
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pesbar, Gusti Kade Artawan, mengatakan, dalam kegiatan pawai ini sebanyak tiga patung ogoh-ogoh yang diarak, terdiri dari dua patung ukuran besar dan satu ukuran kecil.
BACA JUGA:Nunik Ajak Sambut Ramadhan dengan Tetap Utamakan Semangat Kerja dan Bersihkan Hati