LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Keterbatasan bahan makanan di dalam Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) disebut-sebut menjadi penyebab kawanan gajah liar keluar dari habitat aslinya.
Gajah liar kerap masuk ke areal perkebunan dan mendekati pemukiman penduduk di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) untuk mencari makan.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrim dan Paceklik Sutan Sahril Minta Warga Jaga Diri dan Jaga Harta
Karenanya, pada tahun 2022 lalu pihak Balai Besar TNBBS, Bidang Wilayah II Liwa, Resort Suoh bersama Barista dan Satgas Penanganan Konflik Gajah menginisiasi penanaman pakan.
Total tiga hektar tanaman pakan yang sudah ditanam yang tumbuh dengan subur.
BACA JUGA:PM Beri Aplaus Meriahnya Turnamen Sepakbola Biogen Cup V
Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki mengatakan, tanaman pakan gajah di tanam di tiga titik yang menjadi jalur keluar masuk satwa berbelalai tersebut, yang berada di perbatasan rimba Rowo Giri, Gunung Ayem dan Talang Mat Taher.
"Alhamdulillah kami kemarin sudah melakukan peninjauan di lokasi ditanamnya tanaman pakan gajah tersebut, dari hasil pengecekan kami tumbuh dengan subur," ungkap Sulki, mewakili Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa Amri, SH, M.Hum., Selasa (14/3/2023).
BACA JUGA:Reskrim Polsek Sekincau Ringkus Dua Remaja Pembobol Warung
Dijelaskan, untuk jenis tanaman pakan yang ditanam oleh tim yakni rumput odot, pisang hutan, lagahan, bayur durian dan lainnya.
Namun sayangnya, meski tumbuh subur banyak tanaman yang mati akibat diinjak-injak kawanan gajah, dan kembali ditanami oleh tim.
BACA JUGA:MPBI Lampung Sambangi Kantor DPRD Sampaikan Tiga Tuntutan
"Kami melakukan penanaman kembali, karena ada yang mati dan rusak tidak tumbuh lagi, seperti rumput odot yang baru empat bulan kami tanam banyak yang habis dan tercabut hingga akar, jadi kami lakukan penanaman kembali," kata Sulki.
Ia berharap dengan penanaman tersebut kedepannya bisa mengurangi resiko masuknya kawanan gajah ke perkebunan milik masyarakat.*