LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - fenomena sampah yang berserakan di sejumlah titik jalan utama menuju Kecamatan Lumbok Seminung, kabupaten lampung barat sangat memprihatinkan.
Masyarakat berharap pemerintah dapat menghadirkan solusi untuk mengatasi persoalan sampah, salah satunya dengan membangun tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) agar ruas jalan utama menuju salah satu destinasi wisata unggulan lampung barat itu tidak lagi tercemari oleh sampah rumah tangga.
Permasalahan itu juga menjadi salah satu pembahasan hangat dalam pelaksanaan musrenbang kecamatan, seperti yang diungkapkan Peratin Pekon Kagungan, Ali Rahman mewakili jajaran peratin di kecamatan setempat.
BACA JUGA:Di Kampanye HGN, Camat Tati Ajak Warga Cegah Stunting
Ia menyebut sebagai wilayah yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di lambar, tentu harus mengedepankan kebersihan dan kenyamanan lingkungan hidup. Namun berbicara soal lingkungan menurutnya tidak terlepas dari masalah sampah hal itu yang tengah dihadapi masyarakat.
“Persoalan sampah di Lombok Seminung ini ini dipicu karena tidak adanya TPAS, terus terang ada beberapa pekon yang menjadi produsen sampah terutama sampah dari aktivitas pembudidayaan ikan dan Ini harus menjadi pemikiran kita bersama,” ucapnya.
Selain itu, sambung dia, sampah produksi rumah tangga juga belum terkendalikan secara maksimal, sehingga tidak heran jika di beberapa titik ruas jalan menjadi lokasi tempat pembuangan sampah karena memang di wilayah itu belum tersedia TPAS.
BACA JUGA:Wujud Peduli, Polsek Bersama Uspika Sumberjaya Tangani Orang Terlantar
“Jadi kalau diperbolehkan kami seluruh peratin siap iuran untuk pembangunan TPAS yaitu dengan membeli sebidang tanah dari APBP. Itupun kalau diperbolehkan tapi kalau tidak boleh minta pemkab bisa menghadirkan solusi,” ungkapnya.
Menanggapi itu, Pj Bupati Lampung Barat Nukman turut prihatin atas kondisi sampah yang berserakan di sepanjang jalan utama menuju Lumbok Seminung tersebut.
Padahal menurutnya Lumbok Seminung merupakan destinasi wisata yang memiliki nilai jual dari sektor pariwisatanya dan itu terganggu oleh hadirnya sampah yang menumpuk di beberapa titik jalan utama.
BACA JUGA:Keluarga Terpidana Korupsi Proyek Jembatan Waybatu Bayar Denda dan Biaya Perkara
“Ini harus menjadi perhatian bersama saya minta camat dan peratin untuk bisa bekerjasama minimal mendorong masyarakat agar melakukan gerakan pengendalian sampah di lingkungan masing-masing karena kalau harus beli lahan dari APBP tentu harus ada kajian-kajian mendalam mengenai aturan teknisnya," kata Nukman.
Sehingga, menurutnya yang lebih efektif saat ini ialah bagaimana masyarakat dan pemerintah pekon dapat bersinergi membuat pembuangan sampah secara mandiri di lingkungan masing-masing.
Sementara itu, Camat Lumbok Seminung, Erwin Ardiansyah Putra menambahkan penanganan permasalah sampah ini telah bergulir sejak tahun 2022 lalu, namun upaya itu memang belum efektif karena belum tersedianya TPAS.