LAMPUNG BARAT, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sumbatan sampah dan pendangkalan dimensi saluran air menjadi penyebab terjadinya banjir yang menggenangi ruas jalan nasional di Pekon Canggu, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat.
Untuk mengatasi itu, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Satker Wilayah II mengerahkan sejumlah pekerja untuk melakukan normalisasi saluran drainase tersebut. Dengan upaya itu, BPJN berharap masyarakat dapat lebih peduli dengan tidak membuang sampah sembarang sehingga berdampak pada gangguan lingkungan. Kementerian PUPR Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Satker Wilayah II PPK 2.3 Batas Provinsi Bengkulu - Sp.Gunung Kemala - Padang Tambak Joko Wisargo, S.T, M.T, melalui Koordinator Pelaksana Teknik Rusmadi Gani, S.T, menjelaskan dari laporan petugas lapangan banjir yang menggenangi wilayah itu sebelumnya dipicu adanya sampah yang terbawa air dan menyumbat saluran. BACA JUGA:Jaga Kelestarian Lingkungan Danau Ranau, Pemkab Lambar Gandeng PT Japfa “Gumpalan-gumpalan sampah tersebut kemudian menutup saluran air, sehingga air meluap kemana-mana, akibatnya di beberapa titik terjadi banjir. Belum lagi faktor kurangnya kebersihan lingkungan memicu cepatnya terjadi pendangkalan dimensi saluran air,” ujarnya. Ia memastikan seluruh saluran air atau drainase yang ada di tepi jalan nasional di Kabupaten Lampung barat semuanya telah memenuhi kriteria atau standar teknis yang ditentukan, sehingga terkait kembali terjadinya banjir di wilayah itu dipastikan bukan kurang maksimalnya penanganan namun akibat kurang disiplinnya masyarakat dalam hal pengendalian sampah. “Namun saat saat ini kita pastikan saluran drainasenya sudah kembali bekerja optimal dan bebas dari sumbatan sampah, karena kita sudah menurunkan petugas untuk melakukan normalisasi saluran termasuk kita juga cek dan bersihkan semua pintu-pintu pembuangan air untuk memastikan saluran air berjalan sesuai fungsinya masing-masing,” pungkasnya.Sekadar diketahui, genangan yang terjadi di pekon canggu, Kecamatan Batubrak itu sebelumnya mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas, kedalaman air yang menggenang nyaris setinggi lutut orang dewasa. Kondisi itu berlangsung pada Minggu (26/6) di tengah tingginya curah hujan.(edi/mlo)