Ciri-Ciri Lambung Luka yang Perlu Diwaspadai
Lambung luka merupakan kondisi ketika lapisan pelindung dinding lambung mengalami kerusakan hingga membentuk luka terbuka. - Foto freepik--
MEDIALAMPUNG.CO.ID — Lambung luka atau ulkus lambung merupakan kondisi ketika lapisan pelindung dinding lambung mengalami kerusakan hingga membentuk luka terbuka.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat paparan asam lambung yang berlebihan atau faktor pemicu tertentu seperti infeksi Helicobacter pylori, konsumsi obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) secara rutin, kebiasaan makan tidak teratur, hingga stres jangka panjang.
Jika tidak ditangani sejak awal, luka lambung dapat berkembang menjadi perdarahan, penyumbatan saluran cerna, dan komplikasi serius lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala awal sebelum kondisi semakin memburuk.
BACA JUGA:Katy Perry dan Justin Trudeau Dikabarkan Makin Serius
1. Nyeri Perut Bagian Atas (Epigastrium)
Gejala yang paling sering dirasakan penderita ulkus lambung adalah nyeri di perut bagian atas, tepat di bawah tulang dada. Kondisi ini terjadi karena lapisan pelindung lambung sudah menipis sehingga jaringan lambung menjadi lebih sensitif terhadap asam.
Sensasi nyerinya dapat terasa perih seperti terbakar, mengiris, atau tertusuk. Biasanya muncul ketika perut kosong, misalnya di pagi hari atau beberapa jam setelah makan. Rasa nyeri dapat mereda setelah makan atau mengonsumsi antasida, namun sering kembali beberapa jam kemudian.
Pada beberapa kasus, nyeri dapat menjalar ke punggung atau bagian bawah tulang dada. Banyak orang mengira rasa sakit ini hanyalah maag biasa, padahal jika sering kambuh, bisa menjadi tanda adanya luka pada dinding lambung.
BACA JUGA:Nasi Grombyang, Hidangan Berkuah Ikonik dari Pemalang
2. Perut Kembung, Penuh, dan Cepat Kenyang
Luka pada lambung dapat mengganggu proses pengosongan lambung sehingga penderitanya merasa cepat kenyang meskipun hanya makan sedikit.
Perut sering terasa penuh atau kembung, dan muncul sensasi tekanan di bagian atas perut. Kondisi ini disebabkan oleh peradangan yang menghambat gerakan otot lambung sehingga makanan bergerak lebih lambat menuju usus.
Jika keluhan terjadi terus-menerus, hal ini patut dicurigai sebagai tanda iritasi atau luka pada dinding lambung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





