Negeri Seribu Megalit, Jejak Peradaban Prasejarah di Sumatera Selatan

Negeri Seribu Megalit, Jejak Peradaban Prasejarah di Sumatera Selatan

Peninggalan megalitik di Lahat menjadi bukti peradaban manusia prasejarah di Sumatera Selatan-Foto Instagram@aad_mandar-

BACA JUGA:Eva Dwiana Dorong Program Gerbek Sungai Berkesinambungan, Sasar 10 Kecamatan di Bandar Lampung

Asal-usul Batu Megalit

Berdasarkan kajian arkeologi, batu-batu yang digunakan dalam kebudayaan megalitik di Lahat berasal dari aktivitas geologi masa lampau.

Wilayah Sumatera Selatan memiliki sejarah vulkanik yang menyebabkan tersebarnya batuan besar di kawasan perbukitan dan pegunungan. Batu-batu tersebut kemudian dimanfaatkan oleh manusia praksara sebagai bahan utama untuk membuat megalit.

Pemanfaatan batu alam ini mencerminkan kecerdasan dan kreativitas manusia prasejarah dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya. Batu tidak hanya digunakan sebagai alat atau penanda, tetapi juga sebagai simbol kepercayaan yang sarat makna spiritual dan sosial.

BACA JUGA:Pengajian Akbar MTBM Zona I, Pemkab Perkuat Fondasi Iman dan Kepedulian Sosial

Pandangan Peneliti tentang Megalit Lahat

Keberadaan megalit di Kabupaten Lahat telah menarik perhatian para peneliti sejak masa kolonial. Pada abad ke-19, beberapa peneliti Eropa sempat beranggapan bahwa situs-situs tersebut berkaitan dengan pengaruh kebudayaan Hindu. Namun, pandangan tersebut kemudian dikaji ulang seiring berkembangnya ilmu arkeologi.

Penelitian modern menunjukkan bahwa tradisi megalitik di Lahat berasal dari masa prasejarah dan berkembang secara mandiri, meskipun pada periode tertentu mungkin mengalami pengaruh budaya luar.

Dengan demikian, peninggalan ini menjadi bukti penting keberadaan masyarakat praksara yang memiliki sistem kepercayaan dan kebudayaan yang kompleks.

BACA JUGA:Kedekatan Inara Rusli dan Insanul Fahmi Disorot, Publik Ragukan Proses Hukum

Pentingnya Pelestarian Warisan Megalitik

Peninggalan megalitik di Negeri Seribu Megalit bukan hanya sekadar batu tua, melainkan warisan budaya yang menyimpan nilai sejarah, ilmu pengetahuan, dan identitas bangsa. Situs-situs ini memberikan gambaran tentang cara hidup, pola pikir, serta kepercayaan masyarakat Indonesia pada masa lampau.

Oleh karena itu, pelestarian peninggalan megalitik di Kabupaten Lahat perlu terus dilakukan. Upaya ini dapat berupa penelitian berkelanjutan, perlindungan situs dari kerusakan, serta pengembangan wisata budaya yang bertanggung jawab.

Dengan menjaga dan mengenalkan warisan megalitik ini, generasi masa kini dapat belajar menghargai sejarah sekaligus memperkuat jati diri budaya Indonesia(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: