Tari Zippin Pesisiran: Kesenian Islami dari Demak yang Berakar dari Dakwah Sunan Kalijaga
Tari Zippin Pesisiran, Warisan Dakwah Sunan Kalijaga dari Demak-YouTube/kancabudaya-
BACA JUGA:Inara Rusli Resmi Laporkan Penyebar Rekaman CCTV ke Bareskrim, Tegaskan Hak Privasi
Struktur dan Komponen dalam Pertunjukan Tari Zippin
Tari Zippin biasa ditarikan secara massal. Formasi yang paling umum adalah sepuluh penari laki-laki dan sepuluh penari perempuan, meskipun jumlah tersebut tidak bersifat baku.
Fleksibilitas jumlah penari menunjukkan bahwa tarian ini bersifat inklusif dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan acara atau kemampuan kelompok seni.
Dalam satu kelompok Tari Zippin, terdapat tiga unsur utama:
BACA JUGA:Grebeg Besar Demak: Tradisi Islam–Budaya yang Tetap Hidup di Tanah Wali
1. Pemusik
Pemain alat musik rebana menjadi inti pengiring tarian. Rebana yang digunakan memiliki beberapa jenis, antara lain:
- Gendong
- Ketiplak
- Ketipung
- Genjring
- Kecrek
Perpaduan bunyi alat-alat ini menghasilkan ritme yang hidup dan energik, sangat cocok mengiringi gerakan para penari yang serba cepat namun tetap teratur.
BACA JUGA:Sepatu Vans yang Wajib Dimiliki Gen Z: Trendy dan Kekinian
2. Penyanyi
Lagu-lagu yang dinyanyikan biasanya bernuansa Islami.
Salah satu lagu yang paling sering digunakan adalah Lir-Ilir, sebuah tembang ciptaan Sunan Kalijaga yang memiliki makna spiritual mendalam.
Lagu bernada pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW juga sering dibawakan.
BACA JUGA:Kuah Bening Soto Jepara, Sajian Legendaris dari Kota Ukir
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




