Warisan Upacara Pernikahan Bangsawan Majapahit dalam Budaya Jawa Masa Kini
Budaya pernikahan Majapahit diwariskan lewat ritual sakral dalam adat Jawa-Foto Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta-
BACA JUGA:Jejak Musik Krumpyung, Nada Bambu dari Masa Majapahit
Politik dan Diplomasi dalam Ikatan Pernikahan
Di luar aspek budaya, pernikahan bangsawan Majapahit juga berfungsi sebagai strategi politik. Para penguasa sering menggunakan pernikahan sebagai sarana untuk memperkuat aliansi, mengamankan wilayah, atau menggabungkan kekuasaan antara kerajaan besar dan kerajaan bawahan (vassal).
Sebagai contoh, ketika seorang raja atau bangsawan Majapahit menikahi putri dari keluarga kerajaan lain, hal itu bukan hanya pernikahan pribadi, melainkan langkah diplomatik yang mempererat hubungan antarwilayah. Melalui ikatan darah, hubungan politik menjadi lebih stabil, dan potensi konflik bisa diredam.
Dengan demikian, pernikahan menjadi alat penting bagi Majapahit dalam membangun stabilitas dan legitimasi kekuasaan. Prosesi yang diadakan secara besar-besaran juga memperkuat citra penguasa di mata rakyat, sekaligus menegaskan kedekatan antara istana dan masyarakat.
BACA JUGA:Tradisi Nyadran di Desa Kembang Sari: Warisan Leluhur yang Menyatukan Masyarakat
Upacara Megah dan Makna Sosialnya
Upacara pernikahan bangsawan Majapahit digelar dengan kemegahan yang luar biasa. Selain keluarga kerajaan dan bangsawan, rakyat biasa pun diundang untuk menyaksikan prosesi tersebut. Kehadiran masyarakat dianggap sebagai bentuk doa dan restu bagi pengantin, sekaligus sarana mempererat hubungan antara penguasa dan rakyatnya.
Ritual-ritual tersebut tidak hanya menampilkan kemewahan, tetapi juga nilai-nilai sosial yang mendalam. Melalui upacara ini, masyarakat diajarkan arti penting kebersamaan, kehormatan, dan kesetiaan.
Pernikahan juga dianggap sebagai sarana menjaga keseimbangan sosial di dalam kerajaan, karena menyatukan dua keluarga besar berarti memperkuat jaringan sosial dan politik di bawah kekuasaan Majapahit.
BACA JUGA:Karya Seni Pahat Majapahit: Jejak Estetika dan Spiritualitas Nusantara
Warisan yang Hidup dalam Budaya Jawa Kini
Meski Majapahit telah lama berakhir, banyak tradisi pernikahan di masyarakat Jawa masa kini yang masih memancarkan warisan budaya dari masa itu. Beberapa di antaranya adalah ritual siraman, midodareni (malam sebelum akad yang penuh doa), paes pengantin, serta temu manten yang masih digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa.
Ritual-ritual tersebut menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai luhur Majapahit tetap hidup dalam keseharian masyarakat modern.
Bahkan, dalam pernikahan adat Jawa, masih terlihat simbol-simbol kebesaran yang berakar dari budaya istana kuno — seperti penggunaan keris, mahkota kecil pada pengantin wanita, serta tata cara penghormatan kepada orang tua dan leluhur.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




