Disway Awards

Jejak Wayang Kulit Majapahit, Warisan Agung Seni dan Spiritualitas Nusantara

Jejak Wayang Kulit Majapahit, Warisan Agung Seni dan Spiritualitas Nusantara

Wayang kulit Majapahit memadukan seni, spiritualitas, dan ajaran kehidupan Jawa-Foto Instagram@pemkot_solo-

BACA JUGA:Upacara Keagamaan dan Religi di Era Majapahit: Harmoni antara Hindu dan Buddha

Namun, kisah-kisah itu tidak sekadar disalin. Para pujangga Majapahit mengadaptasinya dengan nilai-nilai lokal Nusantara, sehingga lahir versi wayang khas Jawa yang penuh pesan moral dan spiritualitas. 

Cerita-cerita tersebut menggambarkan perjuangan, kepemimpinan, hingga ajaran kebajikan seperti kesetiaan, kejujuran, dan keseimbangan hidup.

Selain kisah utama, muncul pula lakon-lakon tambahan yang disebut carangan dan pakem. Bentuk inilah yang kemudian menjadi dasar tradisi wayang purwa di masa selanjutnya. 

Wayang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media penyampaian ajaran moral dan pendidikan sosial.

BACA JUGA:Tari Topeng Malang: Warisan Seni Majapahit yang Tetap Hidup hingga Kini

Fungsi Sosial dan Keagamaan

Wayang kulit di masa Majapahit memiliki fungsi yang lebih luas dari sekadar pertunjukan. 

Ia menjadi media komunikasi sosial dan spiritual antara manusia dengan alam dan para dewa. 

Dalam berbagai upacara keagamaan, wayang digunakan untuk memohon keselamatan, kesuburan tanah, atau keseimbangan alam semesta.

BACA JUGA:Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit: Jejak di Petilasan Rato Ebhu, Sampang

Pertunjukan wayang sering kali digelar dalam upacara selamatan desa, panen raya, dan perayaan istana. 

Masyarakat percaya bahwa pagelaran wayang mampu membawa ketenangan dan menjaga keharmonisan dunia. 

Nilai-nilai moral yang disampaikan dalang juga menjadi pedoman hidup masyarakat dalam menjaga keseimbangan antara dharma (kebaikan) dan adharma (kejahatan).

Dengan demikian, wayang bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan yang menanamkan filosofi hidup Jawa — seperti eling lan waspada (selalu ingat dan waspada), serta rukun lan rahayu (hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: