Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit: Jejak di Petilasan Rato Ebhu, Sampang

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kisah kejayaan Kerajaan Majapahit tak hanya terukir di tanah Jawa, tetapi juga meninggalkan jejak mendalam di Pulau Madura. 

Kedua wilayah ini memiliki hubungan erat sejak masa lampau, baik secara politik, budaya, maupun agama. 

Salah satu bukti hubungan tersebut dapat dilihat di petilasan bersejarah Makam Rato Ebhu di Kabupaten Sampang, Madura.

 

Jejak Hindu-Buddha di Madura

Sebelum Islam berkembang luas, pengaruh agama Hindu dan Buddha telah lebih dulu masuk ke Madura. 

Bukti arkeologis yang ditemukan di wilayah Pamekasan dan Sumenep menunjukkan adanya peninggalan berupa reruntuhan candi serta patung-patung yang mencerminkan ajaran Siwa dan Buddha Mahayana.

Penemuan ini membuktikan bahwa penduduk Madura pada masa itu sudah mengenal sistem kepercayaan Hindu-Buddha, yang kemungkinan besar dibawa melalui pengaruh Majapahit dan hubungan dagang dengan Jawa Timur. 

Budaya keagamaan itu menyatu dengan kehidupan masyarakat pesisir yang terbuka terhadap pengaruh luar.

 

Madura dalam Pengaruh Majapahit

Kedekatan letak geografis membuat hubungan antara Majapahit dan Madura berlangsung sangat erat. Pulau Madura berada di sisi utara Jawa Timur, hanya dipisahkan oleh Selat Madura, sehingga menjadi bagian penting dari wilayah kekuasaan Majapahit.

Walaupun tanahnya kurang subur untuk pertanian, Madura memiliki penduduk yang tangguh dan aktif berdagang. Mereka menjalin hubungan niaga dengan berbagai daerah, menjadikan pulau itu sebagai simpul ekonomi yang penting bagi kerajaan di Jawa.

Mobilitas penduduk Madura yang tinggi membuat penyebaran budaya dan agama dari Majapahit dapat berlangsung cepat. Pengaruh politik Majapahit pun terasa kuat di Madura, dengan adanya pejabat-pejabat lokal yang diangkat langsung oleh kerajaan pusat di Trowulan.

Sumber: