Disway Awards

Jejak Wayang Kulit Majapahit, Warisan Agung Seni dan Spiritualitas Nusantara

Jejak Wayang Kulit Majapahit, Warisan Agung Seni dan Spiritualitas Nusantara

Wayang kulit Majapahit memadukan seni, spiritualitas, dan ajaran kehidupan Jawa-Foto Instagram@pemkot_solo-

BACA JUGA:Karya Seni Pahat Majapahit: Jejak Estetika dan Spiritualitas Nusantara

Raden Sungging Prabangkara: Seniman Besar Istana

Salah satu tokoh penting dalam perkembangan wayang Majapahit adalah Raden Sungging Prabangkara. Ia dikenal sebagai seniman istana yang mahir melukis dan mengukir. 

Berkat tangan kreatifnya, bentuk-bentuk wayang kulit menjadi lebih halus, proporsional, dan penuh makna simbolis.

Raden Sungging diyakini menciptakan desain karakter wayang yang merepresentasikan nilai-nilai sosial dan spiritual Majapahit. 

BACA JUGA:Kesenian Rapai: Warisan Budaya Islami dari Kerajaan Samudra Pasai

Setiap tokoh wayang digambarkan dengan detail: dari bentuk wajah, hiasan kepala, hingga busana, semuanya memiliki filosofi tertentu. 

Misalnya, tokoh berwajah halus melambangkan kebijaksanaan, sementara bentuk tegas dan kokoh menggambarkan keberanian dan kejujuran.

Pada masa itu, bahan pembuatan wayang juga mengalami kemajuan. Jika sebelumnya tokoh-tokoh wayang digambar di atas daun lontar atau kertas daluang, kini wayang kulit dibuat dari kulit kerbau yang kuat dan tahan lama. 

Teknik pewarnaan, pemahatan, serta pemberian ornamen dilakukan dengan sangat teliti. Hasilnya, wayang Majapahit dikenal memiliki bentuk yang kokoh, berkarakter, dan sarat filosofi.

BACA JUGA:3 Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Masih Terjaga Hingga Kini

Sumber Cerita dari Sastra Kuno

Masa Majapahit merupakan puncak kejayaan sastra Jawa Kuno. 

Banyak karya besar lahir pada periode ini, seperti Negarakertagama, Kakawin Sutasoma, dan berbagai teks pewayangan lainnya. 

Karya-karya tersebut memperkaya khazanah cerita wayang yang sebelumnya banyak diambil dari epos India, Mahabharata dan Ramayana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: