Asal-Usul Budaya Arisan di Indonesia
Arisan lahir dari nilai kebersamaan, berkembang jadi sarana ekonomi dan sosial di masyarakat-Ilustrasi Gemini AI-
Sejarawan dan sosiolog sering menghubungkan arisan modern dengan praktik kuno masyarakat Jawa yang disebut jimpitan. Dalam tradisi ini, warga menyumbangkan sedikit beras—sekitar sejumput—yang dikumpulkan secara bergiliran oleh pengurus desa atau petugas ronda.
Beras yang terkumpul tidak hanya menjadi cadangan pangan, tetapi juga digunakan untuk kepentingan sosial, misalnya membantu warga yang kesulitan atau mengadakan kegiatan bersama.
Kata jimpit sendiri berarti secubit atau sejumput. Meski jumlah yang diberikan kecil, bila dikumpulkan dari banyak rumah hasilnya bisa sangat besar dan bermanfaat. Nilai kebersamaan dalam jimpitan inilah yang kemudian berkembang menjadi sistem iuran uang di era modern, yang kita kenal sebagai arisan.
BACA JUGA:Sat Polair Polres Lampung Selatan Salurkan Beras SPHP untuk Nelayan
Nilai Sosial yang Terkandung dalam Arisan
Arisan bukan sekadar kegiatan menyetor uang dan menunggu giliran menerima hasil.
Ada banyak nilai budaya dan sosial yang terkandung di dalamnya, antara lain:
1. Kebersamaan – Pertemuan arisan menciptakan ruang interaksi, mempererat hubungan, serta menjaga komunikasi antaranggota.
BACA JUGA:DPRD Lampung Dekatkan Diri ke Rakyat, Hentikan Kegiatan di Hotel
2. Gotong Royong – Dana yang terkumpul menjadi bentuk nyata saling membantu antarwarga. Anggota yang mendapat giliran lebih dulu terbantu, sementara yang lain tetap memiliki jaminan akan mendapat gilirannya.
3. Kepercayaan – Arisan bisa berjalan karena setiap anggota memegang komitmen untuk menyetorkan iuran. Tanpa rasa saling percaya, kegiatan ini tidak akan berhasil.
4. Keadilan – Melalui sistem undian atau giliran, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan manfaat.
5. Identitas Kolektif – Tradisi ini memperlihatkan ciri khas bangsa Indonesia yang lebih suka bekerja sama secara kelompok daripada berjalan sendiri.
BACA JUGA:Bintan, Pulau Eksotis dengan Pesona Wisata Dunia
Perkembangan Arisan di Era Modern
Dengan kemajuan teknologi, arisan pun ikut mengalami transformasi. Kini muncul arisan berbasis aplikasi digital, di mana pencatatan iuran, jadwal, hingga undian bisa dilakukan secara online. Bahkan, ada arisan yang berlangsung lintas daerah tanpa harus bertemu langsung.
Namun, banyak kelompok tetap mempertahankan cara tradisional karena nilai silaturahmi lebih terasa saat pertemuan tatap muka.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




