Upacara Adat Marhaban di Banten: Warisan Tradisi Penuh Makna

Upacara Adat Marhaban di Banten: Warisan Tradisi Penuh Makna

ILUSTRASI: Marhaban di Banten, tradisi sakral penyambutan bayi dengan doa, cukur rambut, dan syukuran--

BACA JUGA:Truk Masih Mendominasi Uji KIR di Bandar Lampung, Januari–Agustus 2025

Nilai-Nilai yang Terkandung

Tradisi Marhaban mengandung banyak nilai penting yang relevan untuk kehidupan masyarakat, antara lain:

1. Nilai religius: Lantunan doa dan shalawat meneguhkan keyakinan bahwa setiap kehidupan adalah anugerah Allah.

2. Nilai sosial: Kehadiran keluarga dan tetangga menumbuhkan rasa solidaritas dan mempererat silaturahmi.

3. Nilai budaya: Upacara ini menjadi media pewarisan budaya kepada generasi muda.

4. Nilai kepedulian: Sedekah yang dilakukan setelah acara menunjukkan perhatian kepada mereka yang membutuhkan.

BACA JUGA:Pemerintah Bandar Lampung Sediakan Panggung Gratis untuk Pemusik di Taman Kuliner UMKM Bung Karno

Perkembangan di Era Modern

Meskipun zaman terus berubah, tradisi Marhaban masih bertahan hingga kini. Beberapa keluarga melaksanakannya dengan sederhana, sementara ada pula yang menggabungkannya dengan acara sosial, seperti berbagi makanan kepada fakir miskin atau santunan anak yatim.

Pemerintah daerah dan komunitas budaya di Banten juga sering menampilkan Marhaban dalam festival kebudayaan agar semakin dikenal luas.

Hal ini menjadi cara efektif untuk memperkenalkan kearifan lokal Banten kepada generasi muda maupun wisatawan.

BACA JUGA:Scrunchie: Ikat Rambut Modern yang Menjaga Kesehatan Rambut Sehari-hari

Upacara Marhaban adalah tradisi khas masyarakat Banten yang sarat makna spiritual dan budaya. 

Melalui lantunan doa, cukur rambut, serta pemberian nama, upacara ini tidak hanya menjadi wujud rasa syukur orang tua, tetapi juga mempererat hubungan sosial dalam masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: