Upacara Adat Marhaban di Banten: Warisan Tradisi Penuh Makna

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia adalah negeri yang kaya dengan adat istiadat. 

Hampir di setiap daerah, kita dapat menemukan ritual atau tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Salah satunya berasal dari Provinsi Banten, yaitu Upacara Marhaban. 

Tradisi ini tidak hanya bernuansa budaya, tetapi juga kental dengan nilai keagamaan karena erat kaitannya dengan penyambutan kelahiran seorang bayi.

BACA JUGA:Pakaian Adat Tanimbar: Warisan Budaya Maluku yang Sarat Makna

Makna dan Latar Belakang Marhaban

Secara bahasa, kata marhaban memiliki arti “selamat datang” atau “dengan lapang hati menyambut.” Dalam masyarakat Banten, istilah ini diwujudkan dalam bentuk ritual yang berisi lantunan doa dan puji-pujian kepada Allah serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. 

Pelaksanaannya menjadi tanda rasa syukur keluarga atas kelahiran anak sekaligus memperkenalkannya kepada masyarakat sekitar.

Bagi orang tua, upacara ini bukan sekadar formalitas, melainkan momen sakral untuk memohon agar anak yang lahir senantiasa diberi kesehatan, keselamatan, dan kehidupan yang penuh berkah. Sementara bagi masyarakat, marhaban menjadi ruang kebersamaan dan penguat ikatan sosial.

BACA JUGA:10 Kesalahan Umum Saat Klaim DANA Kaget dan Cara Menghindarinya

Waktu dan Kesempatan Pelaksanaan

Upacara Marhaban biasanya dilakukan beberapa hari setelah bayi lahir, bertepatan dengan acara cukur rambut dan pemberian nama. 

Masyarakat percaya bahwa mencukur rambut bayi adalah bentuk penyucian, sekaligus simbol membersihkan diri dari kotoran sejak dalam kandungan. Adapun pemberian nama dilakukan agar anak memiliki identitas resmi dan doa baik dari orang tua.

Pemilihan hari pelaksanaan biasanya menyesuaikan dengan kesepakatan keluarga, terkadang disesuaikan pula dengan saran tokoh agama setempat.

Sumber: