Batombe, Warisan Seni Berbalas Pantun dari Sumatera Barat
Batombe merupakan tradisi berbalas pantun khas Minangkabau yang sarat makna. Foto: [email protected] --
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Indonesia memiliki ribuan tradisi lisan yang lahir dari kreativitas masyarakat. Salah satu bentuk tradisi tersebut adalah pantun, yang keberadaannya menyebar di banyak daerah.
Pantun bukan hanya menjadi bagian dari budaya Melayu atau Betawi, tetapi juga tumbuh subur di ranah Minangkabau. Di Nagari Abai, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, terdapat sebuah tradisi khas berupa seni berbalas pantun yang disebut Batombe.
Hingga kini, Batombe masih menjadi kebanggaan masyarakat dan terus diwariskan sebagai identitas budaya Minangkabau.
Batombe bisa dimaknai sebagai kegiatan berbalas pantun yang dilakukan secara bersama-sama dengan penuh keceriaan.
BACA JUGA:Bisa Merusak Otak, Waspadai 10 Jenis Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Tradisi tersebut sudah dikenal sejak masa lampau dan juga menjadi sarana hiburan masyarakat pedesaan. Akan tetapi makna Batombe tidak berhenti pada sisi hiburan saja.
Melalui pantun, masyarakat menyampaikan pesan moral, nasihat kehidupan, sindiran halus, bahkan ungkapan kasih sayang.
Dengan begitu, Batombe sekaligus menjadi media pendidikan dan komunikasi sosial yang sarat nilai.
Pantun yang digunakan dalam Batombe dirangkai dengan bahasa halus dan penuh perumpamaan. Peserta dituntut untuk mampu berpikir cepat, karena setiap pantun harus dijawab dengan pantun lain yang sepadan.
BACA JUGA:Wisata Kuliner Legendaris di Surabaya, Jadi Spot Modern Favorit Wisatawan
Hal inilah yang membuat Batombe bukan hanya permainan kata, melainkan juga latihan kecerdasan dan kreativitas.
Pertunjukan Batombe biasanya digelar dalam acara-acara adat maupun kegiatan penting masyarakat. Misalnya pada pesta pernikahan, perayaan panen, penyambutan tamu, atau kegiatan besar nagari.
Dua kelompok peserta duduk saling berhadapan, kemudian mereka melantunkan pantun secara bergantian.
Pantun yang dibawakan bisa berupa nasihat, guyonan, sindiran, bahkan rayuan yang dikemas dengan jenaka. Suasana pertunjukan menjadi semakin meriah dengan iringan musik rabab, yaitu alat musik berdawai yang menghasilkan bunyi mendayu ketika digesek.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





