Legenda Pengorbanan Seorang Ibu dari Tanah Gayo, Atu Belah Atu Bertangkup

MEDIALAMPUNG.CO.ID  -Di pedalaman wilayah Tanah Gayo, Aceh, hidup sebuah keluarga sederhana yang menggantungkan hidup dari hasil ladang dan alam sekitar. 

Mereka tinggal jauh dari keramaian, dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan. 

Keluarga ini terdiri dari seorang ayah yang tegas, seorang ibu yang penuh kasih sayang, dan dua anak laki-laki—yang sulung berusia tujuh tahun dan si bungsu masih menyusu.

Setiap hari, sang ayah bekerja keras di ladang. Namun, ketika hasil ladang tak mencukupi, ia memilih berburu di hutan demi mengisi perut keluarganya. 

BACA JUGA:Tips Jitu Mengolah Cumi agar Tidak Bau Amis dan Tetap Lezat

Tak selalu beruntung dan kadang ia pulang dengan tangan kosong. Karena itulah, ia juga sering menangkap belalang sebagai sumber makanan tambahan. 

Hewan kecil ini dikumpulkan dan disimpan di sebuah lumbung dekat rumah. Sang ayah selalu berpesan agar pintu lumbung ditutup rapat agar belalang tidak lepas.

Istri sang petani adalah sosok ibu yang sabar dan penuh cinta. Ia merawat kedua anaknya dengan penuh perhatian, meskipun hidup mereka penuh kekurangan. 

Ia pun bertanggung jawab mengolah hasil tangkapan suami menjadi makanan, termasuk belalang yang menjadi andalan mereka di masa sulit.

BACA JUGA:Gambus: Alat Musik Warisan Budaya Melayu dengan Akar Timur Tengah

Suatu hari, sang ayah berangkat berburu dan berjanji akan membawa pulang daging rusa untuk makan malam. 

Sementara itu, sang ibu tinggal di rumah bersama anak-anak. Menjelang siang, anak-anak mulai kelaparan dan menangis. 

Karena tidak ada bahan makanan lain, sang ibu memutuskan untuk memasak belalang dari lumbung. 

Karena ia sedang menenangkan si bungsu yang menangis, ia meminta si sulung untuk mengambil belalang dari lumbung.

Sumber: