Tari Sigeh Pengunten: Warisan Budaya Lampung yang Sarat Makna

Tari Sigeh Pengunten: Warisan Budaya Lampung yang Sarat Makna

Ilustrasi Tari Sigeh Pengunten-GPT-

Tepak bukan hanya alat bantu, tetapi juga simbol tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. 

Melalui tindakan simbolik ini, masyarakat Lampung menunjukkan bagaimana mereka menyambut tamu dengan penuh ketulusan dan sopan santun.

BACA JUGA:Inul Daratista Ungkap Rahasia Awet Muda Titiek Puspa: Rutin Mandi dengan Air Mineral

Representasi Persatuan Budaya

Keunikan lain dari tarian ini terletak pada kemampuannya merangkul dua budaya yang dulunya berjalan sendiri. 

Adat Pepadun dominan di pedalaman sedangkan adat Saibatin berkembang di pesisir menyatu dalam tari tersebut. 

Hasilnya merupakan karya seni yang menggambarkan keharmonisan dalam keberagaman.

Tari Sigeh Pengunten tidak hanya menjadi media ekspresi seni, tetapi juga simbol persatuan dan toleransi antar kelompok budaya di Lampung. 

Nilai-nilai ini menjadi sangat relevan di tengah keragaman masyarakat Indonesia saat ini.

BACA JUGA:Diabetes Tipe 5: Ancaman Baru yang Mengintai Remaja

Masyarakat Lampung memperkenalkan budaya mereka kepada khalayak luas melalui Tari Sigeh Pengunten. 

Bukan hanya tarian yang indah, tetapi juga cerminan dari identitas, kearifan lokal, dan juga filosofi hidup. 

Untuk melestarikan tarian ini menjadi tanggung jawab bersama agar supaya generasi yang akan datang tetap akan merasakan dan memahami kekayaan budaya bangsa.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: